Recent Blog Post

Archive for October 2017

  • LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
    MEMERIKSA DAN MEMPERBAIKI
    REM TROMOL HIDROLIK PADA MOBIL MITSUBISHI L300
    DI BENGKEL HERI MOTOR PENGGALANG ADIPALA

    index.jpg
    Disusun Oleh :
    JANAHTAN FIRDAUS
    NIS: 051654
    Kelas : XII TKR 3

    PROGRAM KEAHLIAN
     TEKNIK KENDARAAN RINGAN
    SMK NEGERI 1 BINANGUN
    TAHUN PELAJARAN
    2017




    BAB I
    PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang Praktek Kerja Industri
    Pendidikan dan Teknologi merupakan salah satu tuntuan yang harus diterapkan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Merupakan suatu kenyataan bahwa pemanfaatan teknologi tinggi telah diterapkan dalam dunia industri di Indonesia dan semuanya itu telah mengalami perkembangan yang sedemikian pesatnya.
    Siswa Smk Negeri 1 Binangun Jurusan Teknik Kendaraan Ringan yang disiapkan sebagai calon tenaga kerja yang profesional di dunia industri sangat memerlukan wahana pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang terdapat pada dunia industri sebagai upaya mewujudkan keterpaduan antara dunia pendidikan dengan dunia industri.
    Untuk merealisasikan hal tersebut, tentunya diperlukan kegiatan yang berorientasi pada penerapan dan pengembangan yang sesuai dengan kegiatan keilmuannya. Salah satu yang diperlukan adalah praktik kerja pada suatu industri atau yang sering disebut Praktik Kerja Industri. Praktik Kerja Industri merupakan program kurikulum SMK Negeri 1 Binangun yang bertujuan agar siswa dapat mengenal, mengetahui, dan melatih sikap dan etos kerja yang mengutamakan kedisiplan kerja, komitmen, efektivitas, efisiensi kerja dan hubungan kerja di dunia industri atau perusahaan. Di samping itu, praktik kerja industri berfungsi untuk membantu mempermudah peralihan siswa dari dunia pendidikan ke dunia kerja yang sesungguhnya.
    Pelaksanaan kegiataan praktik kerja industri diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kedua belah pihak, baik siswa praktikan yang membawa nama baik almamaternya maupun pihak industri atau perusahaan sebagai tempat siswa melaksanakan Praktik Kerja Industri. Hal ini dilakukan demi hubungan baik dan kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
    Berdasarkan tinjauan-tinjauan tersebut di atas, penyusun melaksanakan Praktik Kerja Industri di Bengkel Mobil Heri Motor Penggalang Adipala karena sesuai dengan materi konsentrasi Program Studi Teknik Kendaraan Ringan yang penyusun pelajari di SMK Negeri 1 Binangun dari berbagai macam pekerjaan bengkel yang ada, penyusun mempelajari tentang cara perawatan dan perbaikan kendaran bermotor, serta manajemen perusahaannya yang nantinya akan digunakan sebagai bahan Laporan Praktik Kerja Industri.

    1.2  Maksud DanTujuan Praktek KerjaIndustri
    Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan suatu system pembelajaran yang dilakukan diluar Proses Belajar Mengajar dan dilaksanakan pada perusahaan/industry  atau instansi yang ralevan.
    1.         Tujuan Umum
    Dengan dilaksanakannya Praktik Kerja Industi, diharapkan siswa mampu memahami dan menghayati proses kegiatan industri atau perusahaan, manajemen industri atau perusahaan, kompetensi tenaga kerja yang dipersyaratkan industri atau perusahaan, manajemen industri atau perusahaan, kompetensi tenaga kerja yang dipersyaratkan industri atau perusahaan, sera keterlibatan komponen-komponen yang berkaitan di dalamnya sehingga dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan.
    2.      Tujuan Khusus
    Setelah melaksanakan Praktik Kerja Industri, siswa diharapkan dapat:
    a.         Memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang diperoleh secara langsung dari industri atau perusahaan tempat siswa melaksanakan Praktik Kerja Industri.
    b.        Menerapkan ilmu otomotif yang telah dipelajari pada dunia industri yang sesungguhnya.
    c.         Mengamati perkembangan dalam dunia otomotif pada dunia otomotif secara langsung.
    d.        Untuk menyesuaikan diri dengan dunia kerja karena terdapat perbedaan yang sangat jelas antara dunia sekolah dengan dunia kerja.
    e.         Melatih kedisiplinan, karena Bengkel Heri Motor Penggalang, Adipala adalah perusahaan yang menjunjung tinggi nilai kedisiplinan.
    f.         Mempelajari proses produksi dan atau pengadaan jasa pada industri atau perusahaan tempat siswa melaksanakan Praktik Kerja Industri.
    g.        Memperoleh data-data kualitas produksi dan atau jasa pada industri atau perusahaan tempat siswa melaksanakan Praktik Kerja Industri.
    h.        Menyusun laporan praktik kerja industri secara sistematis dan memenuhi standar atau tata cara penulisan karya ilmiah yang berlaku.


    1.3  Waktu dan Tempat Praktek Kerja Industri
    Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Selama 3 bulan terhitung dari tanggal 1Februari2017sampai dengan 29 April 2017 di Tempat Bengkel Mobil Heri Motor PenggalangAdipala dengan baik dan dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri tepat pada waktu yang ditentukan.

    1.4  Manfaat Praktik KerjaIndustri
    Manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan Praktik Kerja Industri diantaranya adalah :
    1.         Bagi siswa praktikan praktik kerja industri
    a.         Siswa dapat memperoleh pengetahuan yang nyata tentang kondisi dan situasi yang diterapkan pada perusahaan atau industri baik dari segi manajemen yang diterapkan pada perusahaan atau industri, kondisi fisik, peralatan yang digunakan, kesejahteraan karyawan, sampai pada tingkat kedisiplinan dan sebagainya.
    b.        Siswa dapat memadukan ilmu yang dicapai di bangku sekolah dengan pengalaman dari praktik kerja industri yang merupakan aplikasi atau penerapan yang nyata di lapangan.
    c.         Mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan tuntutan perkembangan industri secara nyata.
    2.         Bagi lembaga pendidikan
    a.         Terjalinnya hubungan yang baik antara SMK Negeri 1 Binangun dengan pihak industri atau perusahaan sehingga memungkinkan diadakan kerja sama di bidang lain.
    b.        Merupakan suatu penghargaan apabila sekolah telah mampu mempersiapkan siswa-siswa yang berkualitas sebagai persiapan dalam mendukung peningkatan sumber daya manusia yang lebih berkualitas.
    c.         Meningkatkan, memperluas dan memperkuat kerja sama antara industri dengan SMK Negeri 1 Binangun.

    3.         Bagi Perusahaan
    a.         Mampu memperoleh masukan-masukan baru dari lembaga pendidikan melalui siswa yang melakukan praktik kerja industri di perusahaan industri.
    b.        Mempermudah penyeleksian dalam rangka pengambilan tenaga kerja yang baru.
    c.         Dapat terjalin hubungan dan kerja sama yang baik dengan lembaga pendidikan, khususnya SMK Negeri 1 Binangun, baik sekarang maupun pada masa mendatang.
    d.        Perusahaan akan semakin dikenal oleh lembaga-lembaga pendidikan lain dan masyarakat luas.



    1.5  Metode Pengumpulan Data
    Dalam penyusunan laporan praktik kerja industri ini, penyusun menggunakan beberapa metode pengumpulan dan pengambilan data sebagai bahan laporannya yakni:
    1.         Metode Wawancara
    Metode wawancara yaitu metode pengumpulan dan pengambilan data dengan cara wawancara atau tanya jawab secara langsung antara penyusun dengan pembimbing dari perusahaan maupun antara penyusun dengan teknisi bengkel di lapangan.
    2.         Metode Observasi
    Metode observasi yaitu metode pengumpulan data dan pengambilan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dan ikut terlibat secara langsung dalam pekerjaan-pekerjaan teknis yang dikerjakan di bengkel.
    3.         Metode Kepustakaan
    Metode Kepustakaan yaitu pengumpulan dan pengambilan data melalui buku-buku yang diperoleh dari perusahaan maupun dari perpustakaan, yaitu dari bengkel Mobil Heri Motor Penggalangdan dari perpustakaan SMK Negeri 1 Binangun serta melalui berbagai informasi yang dapat diperoleh dan digali melalui layanan internet.



    BAB II
    PROFIL PERUSAHAAN

    2.1 Sejarah Berdirinya Bengkel Heri Motor Penggalang
                Bengkel Heri Motor Penggalang adalah bengkel yang dipimpin oleh bapak Heri. Dulu Bengkel Heri Motor didirikan oleh bapak Heri dan kakaknya yaitu Heru, karena kakaknya sudah memiliki usaha baru maka bengkel tersebut diberikan kepada adiknya yaitu Heri. Dan kemudian bengkel ini diberi nama oleh bapak Heri dan nama tersebut diambil dari nama bapak Heri sendiri yaitu “ HERI MOTOR” . Bengkel Heri  menerima segala kerusakan pada mobil, khususnya mobil truk mini atau truk besar. Servis yang dikerjakan di bengkel Heri meliputi Overhaul Mesin, Perbaikan transmisi, suspensi, stater, kopling, gardan, roda, rem dan lain lain, serta bengkel ini juga melayani pengelasan dan pembuatan bak mobil pada mobil truk.
    2.2 Struktur Organisasi Bengkel Heri Motor Penggalang








    Rounded Rectangle: PENDIRI BENGKEL
BAPAK HERI DAN BAPAK HERU





    Flowchart: Alternate Process: PEMIMPIN DAN PEMBIMBING BENGKEL
BAPAK HERI
     







    Bagan 1.Struktur Organisasi bengkel
    2.3 Bidang Usaha Bengkel Heri Motor
                Bengkel Heri Motor adalah usaha yang bergerak di bidang otomotif yaitu melayani sevis dan perbaikan mobil yang meliputi Overhaul Mesin, Perbaikan transmisi, suspensi, stater, kopling, gardan, roda, rem, poros propeller,penyetelan katup,pengetopan engine,perbaikan sistem pendingin dan lain lain, serta bengkel ini juga melayani pengelasan dan pembuatan bak mobil pada mobil truk.
    2.4 Jadwal Kerja Di Bengkel Heri Motor
    HARI
    WAKTU
    KEGIATAN
    SENIN
    08.00
    08.00 -12.00
    12.00 -12.30
    12.30 -17.00
    17.00
    BERANGKAT
    KERJA
    ISTIRAHAT
    KERJA
    PULANG
    SELASA
    08.00
    08.00 -12.00
    12.00 -12.30
    12.30 -17.00
    17.00
    BERANGKAT
    KERJA
    ISTIRAHAT
    KERJA
    PULANG
    RABU
    08.00
    08.00 -12.00
    12.00 -12.30
    12.30 -17.00
    17.00
    BERANGKAT
    KERJA
    ISTIRAHAT
    KERJA
    PULANG
    KAMIS
    08.00
    08.00 -12.00
    12.00 -12.30
    12.30 -17.00
    17.00
    BERANGKAT
    KERJA
    ISTIRAHAT
    KERJA
    PULANG
    JUM’AT
    08.00
    08.00 -11.00
    11.00 -13.00
    13.00 -17.00
    17.00
    BERANGKAT
    KERJA
    ISTIRAHAT
    KERJA
    PULANG
    SABTU
    08.00
    08.00 -12.00
    12.00 -12.30
    12.30 -17.00
    17.00
    BERANGKAT
    KERJA
    ISTIRAHAT
    KERJA
    PULANG
     Tabel 1.Jadwal Perusahaan
    2.5 Fasilitas Bengkel Heri Motor
    Fasilitas
    Jumlah (unit)
    Keterangan
    Kamar Mandi
    2
    BAIK
    Tempat Istirahat
    1
    CUKUP BAIK
    Tempat Parkir
    1
    KURANG BAIK
    Tabel 2.Fasilitas Bengkel





    BAB III
    KAJIAN TEORI
    3.1  Pengertian Rem Tromol Hidrolis
    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBXPlgxBG08sRm596wIWm7yUganCnLz-oaMAayHSbXsebhJOaZfP186EWTGh68XkdLpwfAJHzmEYsgJkO9j-gKoPUDNRPvK3Q7-ybxFISDK4NqWM34lLKCo_Mw37AInUIA8URcSb815DY/s1600/sistem-rem.jpg
    Gambar 1.Sistem Rem Pada Mobil
           Sistem rem adalah suatu sistem yang bekerja untuk memperlambat ataupun juga memperhentikan berbagai kendaraan termasuk mobil. Dengan cara kerja memberi hambatan gesekan berupa tekanan pada bidang yang berputar(tromol) yang biasanya dipasang pada dudukan roda.
    Fungsi rem:
    Mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan.
    Memungkinkan parkir ditempat yang menurun
    Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman
    Beberapa syarat penting lain dalam sistem rem tromol :
    1)       Dapat bekerja dengan baik dan cepat.
    2)      Apa bila beban semua roda sama, maka daya pengereman harus sama atau daya pengereman harus sebanding dengan beban yang diterima oleh masing-masing roda.
    3)      Mempunyai daya tahan yang cukup.

          Khususnya sistem rem tromol, banyak mobil dipasangkan jenis ini, dipakai pada kendaraan pribadi sampai kelas angkutan umum ataupun juga  angkutan barang-barang. Banyak kendaraan memakai sistem ini karena kelebihan berupa kemudahan dalam perawatan dan perbaikan. Lebih dari itu, banyak kelebihan yang ditawarkan dalam sistem rem jenis ini. Masalah  dana! Itu merupakan daya tarik bagi pemiliknya memilih rem tromol, karena harga komponen ataupun unit rem tromol relatif lebih terjangkau daripada harga komponen jenis sistem rem yang lain. Dan masalah dana juga seorang pabrik mobil ingin menciptakan mobil yang sederhana namun keselamatan pengemudi tetap diutamakan.
           Akan tetapi sistem rem ini juga bukan tidak ada kekurangan. Tidak lah mungkin benda buatan manusia tidak akan terdapat kerusakan dan berbagai keterbatasan dalam rem ini juga tersaji banyak dalam jenis produk sistem rem tromol ini. Salah satu  contohnya untuk daya kekuatan sistem rem ini! Daya pengereman untuk jenis ini rendah, tetapi lebih besar daya pengeremannya dari pada sistem rem cakram, maka untuk angkutan barang kelas besar harus didukung rem kevakuman pada bagian mesin. Oleh karena itu beberapa dari pengalaman tentang rem tromol akan kita mulai bedah dalam bab ini.

    3.2  Cara Kerja Rem Tromol Hidrolis
     
    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMY4YsaMLT7vuV-vFVsyhutuvakM6BYxXXJrz768ze_df_m0SqEn1W23D9wjMuvrY-MHjFa8ldGJGpU0PSky0sIXR1WMf3QycBFCAZ04j-h0LAKDOIyTAGyfphiH6o3DzBrPsrZg08WNA/s1600/skema.jpg
    Gambar 2.Cara Kerja Rem Hidrolis
    Cara kerja rem hidrolis sebenarnya menggunakan prinsip hukum pascal yang berbunyi “Tekanan zat cair akan diteruskan ke segala arah dengan tekanan yang sama besar “. Selain itu rem hidrolis juga menggunakan prinsip gesekan antara dua buah benda yang merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya rem bekerja disebabkan oleh adanya sistim gabungan penekanan melawan sistim gerak putar.
    Efek pengereman diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua benda.

         Sehingga cara kerja dalam sistem rem tromol menggunakan perantara cairan fluida,  yang sebagai perantara lebih mudah untuk pengereman, yang pada motor menggunakan kabel yang terbuat dari kawat, karena gaya pengereman yang dibutuhkan untuk motor relatif lebih kecil. Cairan ini bekerja bila pedal rem ditekan dan akan menekan cairan fluida pada silinder master rem hingga keluar, yang kemudian disalurkan oleh pipa-pipa rem, dan akhirnya sampai pada silinder penekan pada  roda.
          Setelah masuk pada silinder roda, cairan akan diteruskan dengan tekanan sama besar pada setiap dindingya,  teori rem dengan cairan fluida ini berdasarkan hukum  pascal. Sehingga masing-masing sil didalam silinder roda pada setiap roda tertekan sama besa

    3.3   Komponen-Komponen Rem Tromol Hidrolis
    a.     Silinder Master
         Silinder master adalah suatu  unit sistem rem pertama yang terpasang pada bagian  ruang kemudi.Unit ini biasa terpasang dekat sistem kemudi. Mengapa bisa begitu?  Karena Sistem rem perlu perawatan rutin, sehingga tempatnya pun dibuat agar dalam perbaikan lebih mudah dan secara mudah pengemudinya pun dapat tahu keadaan cairan fluida rem. Karena bila cairan fluida rem kurang mengakibatkan sistem kemasukan udara.
    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL9G5Z3s4Q4Dw1cRHDLBoa6mQb3dc7KEKbdGVMgOlzYgWwGUxHBvzu21yHVTxHiaLu-EDjozBDnx9TRomXiCblLS0aZDu0QPyktDJAbufgMySJhKKgfaBz4tRyPrjnrZfza-d-rV_nQNM/s1600/master+silinder.jpg
    Gambar 3.Silinder Master


           Komponen yang terdapat pada sistem rem unit Silinder Master ini secara lebih rinci dapat dilihat melalui gambar berikut.
    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjxVKl7xWAbDazU70LGNqzgheJ6NnWLqIgatBJb3ZrsQSaM9DhFeQ14kQo8oipB0jL4H4xQgIz2A5D92mx_xL6aW7I8z17mMLncB6q7DcHZYIiPsUtQ-byL_SGfDBETRwsk2AU0025i_Y/s1600/bongkar+silinder+master.gif
    Gambar 4. Komponen Silinder Master

    ·    Cara kerja silinder master:
    Saat pedal rem tidak diinjak
    Piston cup terletak diantara inlet port dan compensating port. Sehingga terdapat dua saluran antara cylinder dan resevoir tank .
    Saat pedal rem diinjak
    Piston bergerak ke kanan dan piston cup menutup compensating port, Sehingga menyebabkan tekanan hydrolis didalam silinder bertambah dan tekanan ini diteruskan ke wheel silinder.  
    ·      Tipe silinder master
    Ada dua tipe master silinder yaitu:
    ·         ~  Tunggal
    ·         ~  Ganda ( tandem )
               
    Gambar 5. Silinder master tunggal        Gambar 6. Silinder master ganda
    b.     Silinder  Roda
           Silinder penekan adalah unit rem yang berupa silinder yang berada pada dudukan roda.  Unit rem ini berfungsi membagi tekanan cairan fluida yang ditekan dari slinder master, yang dalam pembagiannya dipasang  pegas pengembali dan  sepasang sil serta sepasang piston, sehingga cairan fluida akan menekan dengan mudah tanpa terjadi seleb.
    Gambar 7. Silinder Roda Rem
    c.         Sepatu rem dan kanvas
    Sepatu rem (brake shoes) memiliki bentuk setengah lingakran. Ini berfungsi untuk menahan putaran brake drum melalui gesekan. Bagian yang di gesek disebut kanvas atau lining yang dipasangkan pada rangka yang terbuat dari baja dengan jalan di paku keling ( pada kendaraan besar) atau dilem ( pad akendaraan kecil). Umumnya, kanvas (lining) terbuat dari campuran asbes dengan tembaga atau campuran plastik yang tahan panas.
    sepatu-rem-dan-kanpas-rem
    Gambar 8. Sepatu Rem Dan Kanvas
    Catatan: Debu dari kanvas rem sangat berbahaya apabila terhisap paru-paru, karena terbuat dari bahan yang aktif. Bila mengendap, ia dapat menyebabkan penyakit kanker. Jangan menyemprot dengan angin untuk membersihkan debu dari sistem rem.
    d.         Backing plate
    Picture12.jpg
    Gambar 9. Backing Plate
    Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle housing atau axle carrier (rumah poros) bagian belakang. Backing plate berfungsi sebagai tumpuan untuk menahan putaran tromol sekaligus sebagai dudukan silinder roda, sepatu rem, dan pegas pengembali sepatu rem.
    e.                   Pegas pengembali
    images.jpg
    Gambar 10. Pegas Pengembali
    Pegas pengendali berfungsi untuk mengembalikan sepatu rem (brake shoe) ke posisi semula pada saat tekanan silinder roda turun.

    f.                   Tromol rem (brake drum)
    Umumnya terbuat dari besi tuang (gray cast iron).bagian sisi dalam tromol merupakan bidang gesek dengan kanvas sepatu rem pada saat pedal rem di tekan. Bila tekanan pedal di lepas, sisi dalam tromol dengan kanvas rem posisinya tidak bersentuhan (bebas berputar).
    11.jpg
    Gambar 11. Tromol(drum)
    Ketikan kanvas rem menekan sisi bagian dalam tromol rem oleh adanya tekanan hidrolik, timbul gesekan yang mengakibatkan panas yang dapat mencapai suhu 200-300 derajat celcius.Ketika panas dan memuai, diameter tromol membesar, sehingga celas sepatu rem akan membesar juga. Pemuaian ini terjadi saat rem digunakan berulang kali hingga panas. Akibatnya, daya pengereman akan berkurang sehingga rem cenderung blong. Ini disebut effect fading, yang merupakan salah satu kelemahan dari rem tromol.
    g.                   Boster rem
    Boster Rem Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake). Boster rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada juga yang dipasang terpisah. Booster Rem di lengkapi diafragma (membran) Yang bekerja karena adanya hisapan kevakuman Yang dihasilkan dari intake manifold mesin. Untuk Kendaraan Yang di gerakkan Oleh mesin diesel, penggunaan booster rem diganti oleh pompa vakum, karena kevakuman Yang Terjadi pada intake manifold  mesin diesel tidak Cukup kuat. Pompa vakum digerakkan Oleh mesin, oleh poros pompa vakum, bisanya menyatu dengan poros alternator.
    Cara kerja boster rem Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka  sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar  Adanya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston  mengakibatkan torak terdorong ke dapan.
    Berikut Adalah Prinsip kerja boster rem:
    1 # Cara kerja Saat pedal rem Belum di TEKAN
    Katup Udara (air valve) terdorong Oleh katup udara pegas kembali, sehingga katup Kontrol Tertutup. Udara Luar tidak bisa masuk Ke ruang tekanan variabel. Vakum katup Terbuka menyebabkan terjadinya kevakuman terhadap konstan dan ruang tekanan variabel.
    2 # Cara kerja Saat pedal rem di TEKAN
    Dorong batang pedal menekan menekan pegas pengembali Katup Udara (air valve spring return) sehingga Katup kontrol Terbuka, Udara masuk variabel Ke ruang tekanan Belakang. Bila vakum Akibat hisapan intake manifold masuk Ke Ruang Depan (variable pressure chamber), Maka piston Bergerak Ke kiri menekan pegas. Tekanan membran karena adanya Perbedaan Tekanan menyebabkan Push rod booster menekan piston master silinder.

    5.JPG
    Gambar 12. Boster rem hidrolik
     Di dalam boster rem terdapat  Katup Pengimbang dan Katup pengereman atau yang lebih dikenal dengan nama katup proporsional adalah alat yang berfungsi sebagai pembagi tenaga pengereman. Komponen ini berfungsi misalnya saat mobil yang mengerem mendadak, yang mengakibatkan sebagian besar beban kendaraan tertumpu pada ban depan. Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih kecil daripada daya pengereman roda depan.



    h.                  Piston
    Berfungsi sebagai tenaga kedua kanvas rem karena terjadi pada master silinder roda dan tekanan tersebut dilanjutkan oleh piston menekan masing-masing brake shoes.
    i.                    Baut Penyetel
    Berfungsi menyetel kerenggangan kanvas rem dengan tromol dengan cata memutar ke kiri atau ke kanan baut penyetel dengen kunci ring/pas
    j.                   Bleeder Plug
    Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terdapat pada pipa.

    3.4  Tipe Tipe Rem Tromol Hidrolis

    a.      Tipe Leading Trailing

    https://pebriputradewa.files.wordpress.com/2011/01/leading-trailing1.jpg?w=614&h=406
    Gambar 13. Rem Tromol Tipe Leading Trailing

    Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder denagn dua piston yang akan mendorong bagian atas tromol rem.Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe.Caara kerja dari Leading Tailing adalah dimana bagian ujung masing-masing sepatu rem ditekan membika oleh silinder roda(wheel cylinder),sedangkan bagiang bawah ber putar atau mengembang.Dan tipe ini hanya terdapat pada silinder roda tunggal.

    b.      Tipe Two laeding
    https://pebriputradewa.files.wordpress.com/2011/01/two-floating.jpg?w=614
    Gambar 14.Rem Tromol Tipe Two Leading

    Tipe two leading shoe dibagi menjadi dua,yaitu single action dan double action.Tipe single action two leading shoe mempunyai dua silinder roda yang masing-masing mempunyai satu piston tiap sisinya.Apabila rem bekerja pada kendaraan bergerak maju,maka kedua sepatu rem akan berfungsi sebagai leading shoe.


    c.                   Tipe Dual Two Leading

    https://pebriputradewa.files.wordpress.com/2011/01/dual-two-floating.jpg
    Gambar 15.Rem Tromol Tipe Dual Two Leading

    Kontruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder roda yang dipasang di atas dan di bawah sepatu primer dan sekunder. Pada model ini baik maju maupun mundur kedua sepatu menjadi trailling.

    d.                  Model Uni Servo
    https://pebriputradewa.files.wordpress.com/2011/01/uni-servo.jpg?w=614
    Gambar 16.Rem Tromol Tipe Uni Servo

    Konstruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder di bagian atas sepatu primer dan sekunder. Bila pedal rem ditekan maka piston bergerak mendorong sepatu rem searah putaran tromol. Akibatnya timbul gesekan dan diteruskan ke sepatu sekunder. Gerakan sepatu trailling dijaga silinder roda dan tenaga rem yang dihasilkan besar. Bila putaran tromol terbalik, maka kedua sepatu rem akan menjadi trailling dan efek pengereman jelek.
    e.       Model Duo Servo
    https://pebriputradewa.files.wordpress.com/2011/01/duo-servo.jpg?w=614
    Gambar 17.Rem Tromol Tipe Duo Servo

    Kontruksi model ini dilengkapi sebuah silinder roda dengan dua buah piston. Tekanan dari silinder rem diseimbangkan oleh penyetel sepatu rem


    3.5  Minyak Rem
    Diperlukan untuk menjamin kondisi kerja kendaraan dalam waktu yang lama tetapi yang utama dalam sistem rem diantaranya ialah harus dapat di percaya. Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak bumi yang sebagian besar terdiri dari alkohol dan susunan kimia dan ester (zat yang membuat orang tidak sadar)
    a)      Persyaratan Khusus Minyak Rem
    Berikut ini persyaratan kualitas minyak rem yang diperlukan
    1.      Titik didih yang tinggi
    Rem akan menjadi panas dengan adanya gesekan karena penggunaan yang berulangkali. Adakalanya minyak rem dapat menjadi uap menyebabkan fluida berbusa. Bila ini terjadi injakan yang berlaku pada pedal rem hanya menekan minyak rem yang sudah menjadi uap dan tidak ada tenaga yang bekerja pada silinder silinder roda. Kejadian ini disebut vapor load = terhalang uap untuk mencegah hal ini diperlukan titik didih yang tinggi.
    2.      Mecegah karat pada logam dan karet
    Kerapatan akan berkurang bila minyak rem merusak seal dan ini akan menyebabkan kebocoran, hal ini akan berlanjut dengan hilangnya tenaga hidraolis. Minyak rem dibuat dari bahan sintetis dengan maksud agar tidak merusak dan menghindari karat pada logam.



    3.      Viscositas
    Minyak rem harus memiliki kekentalan (viscositas) untuk  meneruskan tekanan dengan perubahan temperatur yang bervariasi.
    b)     Tipe Minyak Rem
    Minyak rem mempunyai 4 klasifikasi FMVSS (Federal Motor Vihicle Safety Standart). Kesemuanya ini didasarkan titik didih.

    Klasifikasi dasar titik didih

    Dot 3
    (SAE J1703)
    DOT 4
    DOT 5
    SAE J1702 (Extremely cold areas)
    Boiling point (ERBP) 0
    C (0 F)
    205
    (401) or greater
    230
    (446)or
    Greater
    260
    (500)or
    Greater
    150
    (302) or
    Greater
    Wet boiling point
    0 C (0 F)
    1400
    (284) or
    Greater
    155
    (311)or
    Greater
    180
    (356) or
    Greater
    -
                                                    Tabel 3. Klasifikasi Minyak Rem
    c)      Tindakan Pencegahan Penanganan Minyak Rem
    1.Jangan mencapur minyak rem
    Mencapur minyak rem dengan kemampuan yang berbeda akan menurunkan titik didih minyak. Dan juga reaksi kimia suatu  saat akan terjadi, menyebabkan komposisinya berubah atau memburuknya minyak rem.
    2.Jangan tercemar oleh air
    Bila minyak rem tercemar dengan air atau minyak lain yang tidak sejenis maka akan menurunkan titik didih dan memburuknya minyak rem.
    3.Jangan tercemar dengan oli atau pembersih oli
    Mineral oli dan pembersih oli mempengaruhi komponen karet. Saat anda membongkar komponen rem, hati–hati membuka oli mesin atau pembersih oli pada tempatnya.
    4.Simpanlah minyak rem ditempat yang sesuai 



    BAB IV
    PEMBAHASAN MASALAH
    4.1 Gejala-Gejala Yang Bisa Timbul
              Berikut adalah beberapa gejala kerusakan pada rem tromol pada mobil mitsubhisi L300 yang menggunakan tipe rem tromol two leading shoe :
    1. Getar
    Pada saat diinjak terasa getaran pada pedal rem dan makin parah ketika ditekan pada kecepatan tinggi. Hati-hati! Hal ini disebabkanoleh permukaan
    Discbrake atau tromol rem yang sudah tidak rata lagi.Cara mengatasinya adalah dengan mencoba bubut cakram atau tromol.Biasanya pembubutan dilakukan mulai dari ketebalan 0.5-1.5mm yang dianggap aman. Biaya bubutnya pun bervariasi antara Rp 100-300 ribu.Akan tetapi kalau kondisinya memang sudah parah atau goresan pada permukaannya sudah terlalu dalam, lebih baik mengganti komponennya, lebih baik kita mengeluarkan uang ratusan ribu dari pada nyawa kita terancam akibat rem tidak berfungsi.
    2. Mengganjal
    Maksudnya adalah injakan terasa berat atau keras dan kadang mengeluarkan bunyi mendesis. Pada umumnya mobil modern sudah menggunakan Booster untuk memperingan injakan pedal. Kalau berat berarti permasalahan ada di bagian Booster. Umumnya karena karet membran booster sudah rusak.
    3. Tidak Pakem
    Gejalanya terkadang mobil anda ketika direm masih membutuhkan waktu berapa meter untuk berhenti. Penyebabnya bisa karena kampas rem sudah tipis dan lapisan asbesnya sudah berkurang(Atasi dengan mengganti kampas rem dengan yang baru segera supaya piringan atau teromol tidak terkikis) atau piston rem yang sudah macet(selidiki setiap roda dan bagian mana saja yang sudah apkir).
    4. Lari Kiri Atau Kanan
    Hal ini disebabkan karena piston rem salah satu roda macet. Bukan karena salah menyetel rem. Mirip seperti Nomor 3 tetapi hanya terjadi pada salah satu sisi. Misalnya Piston rem depan kiri macet. Saat pedal diinjak maka rem kanan yang lebih kuat mencengkeram. Otomatis mobil akan membuang ke kanan.
    5. Rem Dalam
    Hal ini disebabkan karena kampas rem sudah tipis.Kemungkinan juga terjadi gejala nomor 2. Wajar saja karena gap atau antara kampas dan permukaan piringan atau teromol bertambah, pasti perlu jarak lebih untuk menginjak pedal rem. Lalu kalau sudah ganti kampas masih dalam juga gimana? Ya..itu hanya tinggal setelannya sajayang perlu di lakukan, mungkin ketinggian.
    6. Rem Dikocok/Dipompa.
    Kemungkinan ada yang bocor sehingga minyak rem berkurang dan kemasukan angin. Coba cek kebocoran mulai dari master atas,selang sampai master bawah atau kaliper rem. Rembesannya pasti kelihatan. Segeralah Anda perbaiki melalui langkah Bleeding untuk mengeluarkan angin palsu.

    7. Pedal Ngelos atau Nyeplos.
    Cek juga kebocoran Minyak rem jika habis, berarti rem invalid. Kadang juga tidak ada kebocoran, kalau begitu master atas sudah menggentong. Maksudnya, meski karet dan piston masih bagus, silinder sudah termakan sehingga membentuk celah buat minyak rem untuk menerobos keluar. Segera ganti master silindernya,masalh pasti teratasi. 
    4.2 Analisis Kerusakan Rem Tromol Hidrolik
                  Kerusakan Yang Dialami Adalah :
    1.     Pengereman tidak bekerja  Pada saat pedal rem di injak tetapi kendaraan tetap berjalan dan tidak terjadi pengereman.
                Penyebab :
                1)  Kekurangan minyak rem
                2)  Terdapat kebocoran pada pipa/sambungan
                3)   Silinder utama mengalami kebocoran
        
                Cara mengatasi :
                1)  Tambahkan minyak rem
                2)  Cari bagian yang mengalami  kebocoran dan perbaiki
                3)  Perbaiki kerusakan silinder utama
    2.         Rem bunyi
    Penyebab :
                1)  Kanvas ren aus/rusak
                2)  Bantalan roda longgar
                3)  Kontak yang tidak tepat antara kanvas dan tromol

                Cara mengatasi :
                1)  Ganti kanvas rem
                2)  Kelonggaran bantalan roda diperbaiki
                3)  Penyetelan kontak antara tromol dengan kanvas rem

    4.3 Langkah Pembongkaran Rem Tromol Hidrolis Pada Mobil L300
    A. Alat dan Bahan :


    a. Mobil dengan rem tromol
    b. Kunci roda
    c. Dongkrak
    d. Kunci pas 10-11
    e. Kunci pas 12-13
    f. Tang
     h. Obeng
    j. Jangka sorong
    k. Majun
    l. Kompressor dan minyak rem



    B. Keselamatan Kerja
    a)      Menggunakan pakaian kerja
    b)      Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
    c)      Membongkar, merakit dan memasang sesuai prosedur
    d)     Meletakkan komponen-komponen yang sudah terbongkar pada tempat yang telah disediakan
    e)      Apabila ada kesulitan tanyakan pada instruktur ü Mematuhi peraturan bengkel.  
    f)       Menjaga kebersihan bengkel

    C. Urutan Langkah Pembongkaran
    1. Lepas roda dan tromol
    a. Lepas penyumbat dari backing plat dan masukan obeng melalui lubang pada backing plat, tekan tuas otomatis menjauhi baut penyetel
    b. Menggunakan SST atau obeng yang lain, kurangi tinggi penyetelan dengan memutar penyetel searah jarum jam
    2.   Lepas sepatu depan
    a.    Menggunakan SST, lepas pegas pembalik
    b.    Menggunakan SST, lepas pegas penahan sepatu, dua mangkuk dan pen
    c.    Lepas sepatu depan dan pegas angkur
    3.   Lepas sepatu belakang
    a.       Menggunakan SST, lepas pegas panahan sepatu, mangkuk dan pen
    b.      Lepas sepatu belakang bersama dengan penyetel
    c.       Lepas kabel rem parkir dari tuas
    4.   Lepas penyetel dari sepatu belakang
    a.    Lepas pegas tuas penyetel
    b.   Lepas penyetel
    5.   Bila perlu, lepas silinder roda
    a.       Menggunakan SST, lepas pipa rem
    b.      Lepas dua baut pengikat silinder roda
    6.   Bongkar silinder roda
    a.       Menggunakan kaleng untuk menyimpan rem
    b.      Lepas komponen komponen-komponen  berikut dari silinder roda:
    ·         Dua karet pelindung
    ·         Dua piston
    ·         Dua karet rem (piston cup)
    ·         Pegas

    4.4 Langkah Pemeriksaan Dan penyetelan Rem Tromol Hidrolik Pada Mobil L300
    A. Alat dan Bahan
    1.      Kunci pas
    2.      Obeng
    3.      Tang
    4.      Mistar baja
    5.      Alat penyetel sepatu rem
    6.      LSPV Gauge set
    7.      Pembuka pegas pembalik sepatu  rem
    8.      Pembuka pegas penegang sepatu rem
    9.      Pengganti pegas pembalik sepatu rem



     
    B. Urutan Langkah Pemeriksaan Dan Penyetelan Rem Tromol Hidrolis
         a. Pemeriksaan komponen rem tromol
    1.    Periksa komponen yang dibongkar
    Periksa komponen yang dibongkar, terjadi keausan, karat,atau kerusakn
    2.    Ukur ketebalan sepetu rem
    Ketebalan            minimum: 1,0 mm (0,039 in)
    Ketebalan standart: 5,0 mm (0,197 in)
    3.    Ukur diameter dalam rem
    Diameter maksimum: 230,6 mm (0,039 in)
    Diameter standar:228,6mm (9,00 in)


     
    4.    Periksa persinggungan pelapisan sepetu dan rem tromol
    5.    Periksa silinder roda terhadap karat atau kerusakan
    6.    Periksa backing plat terhadap keausan atau kerusakan
    7.    Ukur celah antara sepatu rem dan tuas menggunakan feeler gauge ukur celah-celah standart kurang dari 0,35 mm (0,138 in). Bila celah diluar spesifikasi gantilah shim dengan ukuran yang tepat
    8.    Bila perlu, gantilah shim
    a.       Lepas cincin C dan sepatu belakang
    b.      Pasang shim dengan ukuran yang tepat
    c.       Pasang tuas rem parkir dengan cincin C yang baru
    b. Pemeriksaan dan penyetelan pedal rem
    1.      Periksa tinggi pedal
    Tinggi pedal dari lantai :  154,7–164,7 mm (6,091–6,484 In). bila perlu setel tinggi pedal
    2.      Bila perlu, setel tinggi pedal
    a.       Kendorkan swit lampu rem secukupnya
    b.      Setel tinggi pedal dengan memutar batang pendorong pedal
    c.       Kembalikan swit lampu rem sampai bodi swit menyinggung pembatas pedal
    d.      Setelah penyetelan tinggi pedal, periksa dan setel gerak bebas pedal
    3.      Periksa gerak bebas pedal
    a.       Matikan mesin dan tekan pedal rem beberapa kali sampai tidak ada kevakuman di dalam booster rem
    b.      Tekan pedal rem sampai pada awal hambatan terasa gerak bebas pedal: 3-6 mm (0,12-0,24 in)
    4.      Bila perlu setel gerak bebas pedal
      1. Bila ada kerusakan/kesalahan setel gerak bebas pedal dengan memutar batang pendorong pedal
      2. Start mesin dan pastikan adanya gerak pedal
      3. Setelah penyetelan gerak bebas  pedal periksa tinggi pedal
    5.      Periksa bahwa jarak cadangan pedal rem benar
    Bebaskan rem parkir sambil mesin dihidupkan tekan pedal rem dan ukur jarak cadangan pedal. Jarak cadangan pedal dari lantai pada penekan 50 kg (110 lb, 490 N).
    Rem sepan tromol             : lebih dari 70 mm (2,76 in)
    c. Pemeriksaan dan penyetelan boster rem

    1.    Pemeriksaan bekerjanya booster rem
    a.   Tekan pedal rem beberapa kali saat mesin mati dan periksa tidak terjadinya perubahan jarak cadangan pedal rem
    b.   Tekan pedal rem star mesin. Bila tinggi pedal sedikit menurun, booster rem bekerja normal
    2.    Kekedapan udara
    a.    Star mesin dan matikan setelah satu atau dua menit. Tekan pedal rem perlahan–lahan beberapa kali. Bila pada injakan pertama terasa dalam dan sedikit demi sedikit naik pada injakan kedua dan ketiga, berarti kekedapan udara dari booster rem baik.
    b.    Tekan pedal rem sambil mesin hidup dan kemudian matikan mesin sambil pedal rem tetap ditekan. Bila tidak ada perubahan tinggi pedal dalam 30 detik, berarti kekedapan dari booster rem baik.

    d. Pembuangan udara sistem rem (membleding)

    1.     Isilah tangki cadangan minyak rem
    Periksa tangki cadangan sesudah pembuangan udara dari setiap silinder. Tambahkan minyak rem bila perlu.


     
    2.      Lakukan pembuangan udara master silinder
    a.       Lepas pipa rem dari master silinder
    b.      Tekan pedal rem dan tahanlah pedal rem
    c.       Sumbat lubang keluaran pada master silinder
    d.      dengan jari dan bebaskan pedal rem
    e.       Mengulangi kegiatan tersebut sampai tiga kali
    3.      Pasang selang plastik pada nepel pembuangan udara silinder roda
    Masukan ujung lain dari selang plastik kedalam kaleng atau sejenisnya yang berisi minyak rem setengah bagian.
    4.      Buang udara saluran rem
    a.       Pompalah pedal rem beberapa kali, perlahan–lahan.
    b.      Sambil pedal rem ditekan, kendorkan nepel pembuangan udara sampai minyak rem keluar. Kencangkan kembali nepel pembuangan udara.
    c.       Ulangi prosedur tersebut beberapa kali sampai tidak ada lagi gelembung udara didalam minyak rem.
    d.      Pengencangan nepel pembuangan udara rem depan (rem tromol) 110 kg-cm (8 ft-11 N.m). Rem depan (rem piringan) 85 kg-cm (74 in-lb, 8,3 N.m). rem belakang 85 kg-cm (74 in-lb, 8,3N.m)
    e.       Ulangi prosedur di atas, untuk setiap  roda.

    e.Pemeriksaan selang dan pipa rem tromol hidrolis
    1.      Periksa selang rem
    a.    Periksa selang terhadap kerusakan, keretakan atau pembengkakan
    b.    Periksa ulir terhadap kerusakan
    2.      Periksa pipa rem
    a.       Periksa pipa terhadap, keretakan, lekukan atau karat
    b.      Periksa ulir terhadap kerusakan
    f. Pemeriksaan tekanan minyak rem hidrolis
    1.      Beban belakang termasuk beban kendaraan
    KF40R–MD650 kg (1.433 lb)
    KF50R–MD650 kg (1.433 lb)
    KF40R–MD7 700 kg (1.543 lb)
    KF50R–D7 900 kg (1.984 lb)
    2.      Pasang LSVP Gauge (SST) dan lakukan pembuangan udara SST: 09709–29017.
    3.      Naikan tekanan rem depan sampai 50 kg/cm² (711 psi, 4.903 Kpa) dan periksa tekanan rem belakang. Tekanan rem belakang: 46,7 +  5 kg/cm² (664 + 71 psi, 4.580 + 490 Kpa)
    4.      Naikan tekanan rem depan sampai 100 kg/cm² (1.422 psi, 9.807 Kpa) dan periksa tekanan rem belakang. Tekanan rem belakang : 65,2 + 7 kg/cm² (927 + 100 psi, 6.394 + 684 Kpa). Bila tekanan minyak rem tidak benar setel tekanan minyak rem.
    5.      Bila perlu setel tekanan minyak rem.
    6.      Bila perlu periksa bodi katup. 


    4.5 Langkah Pemasangan Rem Tromol Hidrolis
    A. Alat dan Bahan:

    a. Mobil dengan rem tromol
    b. Kunci roda
    c. Dongkrak
    d. Kunci pas 10-11
    e. Kunci pas 12-13
    f. Tang
     h. Obeng


    B. Urutan langkah pemasangan

    1.    Rakit dan pasang silinder roda
    a.    Oleskan emuk lithium soap bae glycol pada karet rem
    b.    Pasang pegas dua karet rem didalam  silinder   pastikan bahwa flens karet menghadap kedalam
    c.   Pasang dua piston, oleskan gemuk lithium soap base glycol dan pasang dua karet pelindung (boot)
    d.  Pasang silinder roda pada backing plat dengan dua baut pengikat
    Momen: 100 mm (7 ft-lb 10 N.m)
    e.    Menggunakan SST, pasang pipa rem   Momen: 115 kg-cm (11 ft-lb 15 N.m)
    2.    Oleskan gemuk pada backing plat
    3.    Oleskan gemuk pada ulir baut penyetel dan kedua ujung penyetel
    4.    Pasang penyetel pada sepatu belakang
    5.    Pasang sepatu depan
    6.    Pasang sepatu belakang
    7.    Periksa mekanisme penyetel otomatis
    a.    Periksa bahwa baut penyetel berputar bila tuas rem parkir diatrik
    b.    Bila tuas tidak berputar periksa kembali adanya kesalahan pemasangan pada rem belakang
    8.    Periksa celah antara sepatu rem dan tromol rem
    a.    Lepas tromol rem
    b.    Ukur diameter dalam romol rem dan sepatu rem
    9.    Bersihkan permukaan tromol dan sepatu rem menggunakan kertas amplas
    10. Pasang tromol rem dan roda belakang
    11. Isilah tangki cadangan minyak rem dan lakukan pembuangan udara sistem rem.
    12. Periksa kebocoran rem




    4.6 Pengujian Rem Tromol Hidrolis (cek drive )
                Setelah melalui langkah pembongkaran dan pemeriksaan pada rem tromol hidrolis, maka langkah selanjutnya adalah cek drive dengan cara menjalankan mobil dengan kecepatan tertentu lalu injak rem pada tekanan rendah terlebih dahulu. Jika tekanan yang diberikan pada pedal rem rendah dan keempat roda menggesek permukaan jalan maka sistem rem tersebut sudah sangat baik, jika tidak berikan tekanan yang lebih tinggi pada pedal rem jika keempat roda menggesek permukaan maka sistem rem tersebut juga sudah baik. Dan jika pedal rem sudah ditekan sampai mentok dan keempat roda tidak menggesek permukaan jalan maka sistem rem tersebut harus melakukan langkah pemeriksaan ulang.



        






    BAB IV
    PEMBAHASAN MASALAH
    4.1 Gejala-Gejala Yang Bisa Timbul
              Berikut adalah beberapa gejala kerusakan pada rem tromol pada mobil mitsubhisi L300 yang menggunakan tipe rem tromol two leading shoe :
    1. Getar
    Pada saat diinjak terasa getaran pada pedal rem dan makin parah ketika ditekan pada kecepatan tinggi. Hati-hati! Hal ini disebabkanoleh permukaan
    Discbrake atau tromol rem yang sudah tidak rata lagi.Cara mengatasinya adalah dengan mencoba bubut cakram atau tromol.Biasanya pembubutan dilakukan mulai dari ketebalan 0.5-1.5mm yang dianggap aman. Biaya bubutnya pun bervariasi antara Rp 100-300 ribu.Akan tetapi kalau kondisinya memang sudah parah atau goresan pada permukaannya sudah terlalu dalam, lebih baik mengganti komponennya, lebih baik kita mengeluarkan uang ratusan ribu dari pada nyawa kita terancam akibat rem tidak berfungsi.
    2. Mengganjal
    Maksudnya adalah injakan terasa berat atau keras dan kadang mengeluarkan bunyi mendesis. Pada umumnya mobil modern sudah menggunakan Booster untuk memperingan injakan pedal. Kalau berat berarti permasalahan ada di bagian Booster. Umumnya karena karet membran booster sudah rusak.
    3. Tidak Pakem
    Gejalanya terkadang mobil anda ketika direm masih membutuhkan waktu berapa meter untuk berhenti. Penyebabnya bisa karena kampas rem sudah tipis dan lapisan asbesnya sudah berkurang(Atasi dengan mengganti kampas rem dengan yang baru segera supaya piringan atau teromol tidak terkikis) atau piston rem yang sudah macet(selidiki setiap roda dan bagian mana saja yang sudah apkir).
    4. Lari Kiri Atau Kanan
    Hal ini disebabkan karena piston rem salah satu roda macet. Bukan karena salah menyetel rem. Mirip seperti Nomor 3 tetapi hanya terjadi pada salah satu sisi. Misalnya Piston rem depan kiri macet. Saat pedal diinjak maka rem kanan yang lebih kuat mencengkeram. Otomatis mobil akan membuang ke kanan.
    5. Rem Dalam
    Hal ini disebabkan karena kampas rem sudah tipis.Kemungkinan juga terjadi gejala nomor 2. Wajar saja karena gap atau antara kampas dan permukaan piringan atau teromol bertambah, pasti perlu jarak lebih untuk menginjak pedal rem. Lalu kalau sudah ganti kampas masih dalam juga gimana? Ya..itu hanya tinggal setelannya sajayang perlu di lakukan, mungkin ketinggian.
    6. Rem Dikocok/Dipompa.
    Kemungkinan ada yang bocor sehingga minyak rem berkurang dan kemasukan angin. Coba cek kebocoran mulai dari master atas,selang sampai master bawah atau kaliper rem. Rembesannya pasti kelihatan. Segeralah Anda perbaiki melalui langkah Bleeding untuk mengeluarkan angin palsu.

    7. Pedal Ngelos atau Nyeplos.
    Cek juga kebocoran Minyak rem jika habis, berarti rem invalid. Kadang juga tidak ada kebocoran, kalau begitu master atas sudah menggentong. Maksudnya, meski karet dan piston masih bagus, silinder sudah termakan sehingga membentuk celah buat minyak rem untuk menerobos keluar. Segera ganti master silindernya,masalh pasti teratasi. 
    4.2 Analisis Kerusakan Rem Tromol Hidrolik
                  Kerusakan Yang Dialami Adalah :
    1.     Pengereman tidak bekerja  Pada saat pedal rem di injak tetapi kendaraan tetap berjalan dan tidak terjadi pengereman.
                Penyebab :
                1)  Kekurangan minyak rem
                2)  Terdapat kebocoran pada pipa/sambungan
                3)   Silinder utama mengalami kebocoran
        
                Cara mengatasi :
                1)  Tambahkan minyak rem
                2)  Cari bagian yang mengalami  kebocoran dan perbaiki
                3)  Perbaiki kerusakan silinder utama
    2.         Rem bunyi
    Penyebab :
                1)  Kanvas ren aus/rusak
                2)  Bantalan roda longgar
                3)  Kontak yang tidak tepat antara kanvas dan tromol

                Cara mengatasi :
                1)  Ganti kanvas rem
                2)  Kelonggaran bantalan roda diperbaiki
                3)  Penyetelan kontak antara tromol dengan kanvas rem

    4.3 Langkah Pembongkaran Rem Tromol Hidrolis Pada Mobil L300
    A. Alat dan Bahan :

    a. Mobil dengan rem tromol
    b. Kunci roda
    c. Dongkrak
    d. Kunci pas 10-11
    e. Kunci pas 12-13
    f. Tang
     h. Obeng
    j. Jangka sorong
    k. Majun
    l. Kompressor dan minyak rem


    B. Keselamatan Kerja
    a)      Menggunakan pakaian kerja
    b)      Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
    c)      Membongkar, merakit dan memasang sesuai prosedur
    d)     Meletakkan komponen-komponen yang sudah terbongkar pada tempat yang telah disediakan
    e)      Apabila ada kesulitan tanyakan pada instruktur ü Mematuhi peraturan bengkel.  
    f)       Menjaga kebersihan bengkel

    C. Urutan Langkah Pembongkaran
    1. Lepas roda dan tromol
    a. Lepas penyumbat dari backing plat dan masukan obeng melalui lubang pada backing plat, tekan tuas otomatis menjauhi baut penyetel
    b. Menggunakan SST atau obeng yang lain, kurangi tinggi penyetelan dengan memutar penyetel searah jarum jam
    2.   Lepas sepatu depan
    a.    Menggunakan SST, lepas pegas pembalik
    b.    Menggunakan SST, lepas pegas penahan sepatu, dua mangkuk dan pen
    c.    Lepas sepatu depan dan pegas angkur
    3.   Lepas sepatu belakang
    a.       Menggunakan SST, lepas pegas panahan sepatu, mangkuk dan pen
    b.      Lepas sepatu belakang bersama dengan penyetel
    c.       Lepas kabel rem parkir dari tuas
    4.   Lepas penyetel dari sepatu belakang
    a.    Lepas pegas tuas penyetel
    b.   Lepas penyetel
    5.   Bila perlu, lepas silinder roda
    a.       Menggunakan SST, lepas pipa rem
    b.      Lepas dua baut pengikat silinder roda
    6.   Bongkar silinder roda
    a.       Menggunakan kaleng untuk menyimpan rem
    b.      Lepas komponen komponen-komponen  berikut dari silinder roda:
    ·         Dua karet pelindung
    ·         Dua piston
    ·         Dua karet rem (piston cup)
    ·         Pegas

    4.4 Langkah Pemeriksaan Dan penyetelan Rem Tromol Hidrolik Pada Mobil L300
    A. Alat dan Bahan
    1.      Kunci pas
    2.      Obeng
    3.      Tang
    4.      Mistar baja
    5.      Alat penyetel sepatu rem
    6.      LSPV Gauge set
    7.      Pembuka pegas pembalik sepatu  rem
    8.      Pembuka pegas penegang sepatu rem
    9.      Pengganti pegas pembalik sepatu rem



     
    B. Urutan Langkah Pemeriksaan Dan Penyetelan Rem Tromol Hidrolis
         a. Pemeriksaan komponen rem tromol
    1.    Periksa komponen yang dibongkar
    Periksa komponen yang dibongkar, terjadi keausan, karat,atau kerusakn
    2.    Ukur ketebalan sepetu rem
    Ketebalan            minimum: 1,0 mm (0,039 in)
    Ketebalan standart: 5,0 mm (0,197 in)
    3.    Ukur diameter dalam rem
    Diameter maksimum: 230,6 mm (0,039 in)
    Diameter standar:228,6mm (9,00 in)


     
    4.    Periksa persinggungan pelapisan sepetu dan rem tromol
    5.    Periksa silinder roda terhadap karat atau kerusakan
    6.    Periksa backing plat terhadap keausan atau kerusakan
    7.    Ukur celah antara sepatu rem dan tuas menggunakan feeler gauge ukur celah-celah standart kurang dari 0,35 mm (0,138 in). Bila celah diluar spesifikasi gantilah shim dengan ukuran yang tepat
    8.    Bila perlu, gantilah shim
    a.       Lepas cincin C dan sepatu belakang
    b.      Pasang shim dengan ukuran yang tepat
    c.       Pasang tuas rem parkir dengan cincin C yang baru
    b. Pemeriksaan dan penyetelan pedal rem
    1.      Periksa tinggi pedal
    Tinggi pedal dari lantai :  154,7–164,7 mm (6,091–6,484 In). bila perlu setel tinggi pedal
    2.      Bila perlu, setel tinggi pedal
    a.       Kendorkan swit lampu rem secukupnya
    b.      Setel tinggi pedal dengan memutar batang pendorong pedal
    c.       Kembalikan swit lampu rem sampai bodi swit menyinggung pembatas pedal
    d.      Setelah penyetelan tinggi pedal, periksa dan setel gerak bebas pedal
    3.      Periksa gerak bebas pedal
    a.       Matikan mesin dan tekan pedal rem beberapa kali sampai tidak ada kevakuman di dalam booster rem
    b.      Tekan pedal rem sampai pada awal hambatan terasa gerak bebas pedal: 3-6 mm (0,12-0,24 in)
    4.      Bila perlu setel gerak bebas pedal
      1. Bila ada kerusakan/kesalahan setel gerak bebas pedal dengan memutar batang pendorong pedal
      2. Start mesin dan pastikan adanya gerak pedal
      3. Setelah penyetelan gerak bebas  pedal periksa tinggi pedal
    5.      Periksa bahwa jarak cadangan pedal rem benar
    Bebaskan rem parkir sambil mesin dihidupkan tekan pedal rem dan ukur jarak cadangan pedal. Jarak cadangan pedal dari lantai pada penekan 50 kg (110 lb, 490 N).
    Rem sepan tromol             : lebih dari 70 mm (2,76 in)
    c. Pemeriksaan dan penyetelan boster rem

    1.    Pemeriksaan bekerjanya booster rem
    a.   Tekan pedal rem beberapa kali saat mesin mati dan periksa tidak terjadinya perubahan jarak cadangan pedal rem
    b.   Tekan pedal rem star mesin. Bila tinggi pedal sedikit menurun, booster rem bekerja normal
    2.    Kekedapan udara
    a.    Star mesin dan matikan setelah satu atau dua menit. Tekan pedal rem perlahan–lahan beberapa kali. Bila pada injakan pertama terasa dalam dan sedikit demi sedikit naik pada injakan kedua dan ketiga, berarti kekedapan udara dari booster rem baik.
    b.    Tekan pedal rem sambil mesin hidup dan kemudian matikan mesin sambil pedal rem tetap ditekan. Bila tidak ada perubahan tinggi pedal dalam 30 detik, berarti kekedapan dari booster rem baik.

    d. Pembuangan udara sistem rem (membleding)

    1.     Isilah tangki cadangan minyak rem
    Periksa tangki cadangan sesudah pembuangan udara dari setiap silinder. Tambahkan minyak rem bila perlu.


     
    2.      Lakukan pembuangan udara master silinder
    a.       Lepas pipa rem dari master silinder
    b.      Tekan pedal rem dan tahanlah pedal rem
    c.       Sumbat lubang keluaran pada master silinder
    d.      dengan jari dan bebaskan pedal rem
    e.       Mengulangi kegiatan tersebut sampai tiga kali
    3.      Pasang selang plastik pada nepel pembuangan udara silinder roda
    Masukan ujung lain dari selang plastik kedalam kaleng atau sejenisnya yang berisi minyak rem setengah bagian.
    4.      Buang udara saluran rem
    a.       Pompalah pedal rem beberapa kali, perlahan–lahan.
    b.      Sambil pedal rem ditekan, kendorkan nepel pembuangan udara sampai minyak rem keluar. Kencangkan kembali nepel pembuangan udara.
    c.       Ulangi prosedur tersebut beberapa kali sampai tidak ada lagi gelembung udara didalam minyak rem.
    d.      Pengencangan nepel pembuangan udara rem depan (rem tromol) 110 kg-cm (8 ft-11 N.m). Rem depan (rem piringan) 85 kg-cm (74 in-lb, 8,3 N.m). rem belakang 85 kg-cm (74 in-lb, 8,3N.m)
    e.       Ulangi prosedur di atas, untuk setiap  roda.

    e.Pemeriksaan selang dan pipa rem tromol hidrolis
    1.      Periksa selang rem
    a.    Periksa selang terhadap kerusakan, keretakan atau pembengkakan
    b.    Periksa ulir terhadap kerusakan
    2.      Periksa pipa rem
    a.       Periksa pipa terhadap, keretakan, lekukan atau karat
    b.      Periksa ulir terhadap kerusakan
    f. Pemeriksaan tekanan minyak rem hidrolis
    1.      Beban belakang termasuk beban kendaraan
    KF40R–MD650 kg (1.433 lb)
    KF50R–MD650 kg (1.433 lb)
    KF40R–MD7 700 kg (1.543 lb)
    KF50R–D7 900 kg (1.984 lb)
    2.      Pasang LSVP Gauge (SST) dan lakukan pembuangan udara SST: 09709–29017.
    3.      Naikan tekanan rem depan sampai 50 kg/cm² (711 psi, 4.903 Kpa) dan periksa tekanan rem belakang. Tekanan rem belakang: 46,7 +  5 kg/cm² (664 + 71 psi, 4.580 + 490 Kpa)
    4.      Naikan tekanan rem depan sampai 100 kg/cm² (1.422 psi, 9.807 Kpa) dan periksa tekanan rem belakang. Tekanan rem belakang : 65,2 + 7 kg/cm² (927 + 100 psi, 6.394 + 684 Kpa). Bila tekanan minyak rem tidak benar setel tekanan minyak rem.
    5.      Bila perlu setel tekanan minyak rem.
    6.      Bila perlu periksa bodi katup. 


    4.5 Langkah Pemasangan Rem Tromol Hidrolis
    A. Alat dan Bahan:

    a. Mobil dengan rem tromol
    b. Kunci roda
    c. Dongkrak
    d. Kunci pas 10-11
    e. Kunci pas 12-13
    f. Tang
     h. Obeng


    B. Urutan langkah pemasangan

    1.    Rakit dan pasang silinder roda
    a.    Oleskan emuk lithium soap bae glycol pada karet rem
    b.    Pasang pegas dua karet rem didalam  silinder   pastikan bahwa flens karet menghadap kedalam
    c.   Pasang dua piston, oleskan gemuk lithium soap base glycol dan pasang dua karet pelindung (boot)
    d.  Pasang silinder roda pada backing plat dengan dua baut pengikat
    Momen: 100 mm (7 ft-lb 10 N.m)
    e.    Menggunakan SST, pasang pipa rem   Momen: 115 kg-cm (11 ft-lb 15 N.m)
    2.    Oleskan gemuk pada backing plat
    3.    Oleskan gemuk pada ulir baut penyetel dan kedua ujung penyetel
    4.    Pasang penyetel pada sepatu belakang
    5.    Pasang sepatu depan
    6.    Pasang sepatu belakang
    7.    Periksa mekanisme penyetel otomatis
    a.    Periksa bahwa baut penyetel berputar bila tuas rem parkir diatrik
    b.    Bila tuas tidak berputar periksa kembali adanya kesalahan pemasangan pada rem belakang
    8.    Periksa celah antara sepatu rem dan tromol rem
    a.    Lepas tromol rem
    b.    Ukur diameter dalam romol rem dan sepatu rem
    9.    Bersihkan permukaan tromol dan sepatu rem menggunakan kertas amplas
    10. Pasang tromol rem dan roda belakang
    11. Isilah tangki cadangan minyak rem dan lakukan pembuangan udara sistem rem.
    12. Periksa kebocoran rem

    4.6 Pengujian Rem Tromol Hidrolis (cek drive )
                Setelah melalui langkah pembongkaran dan pemeriksaan pada rem tromol hidrolis, maka langkah selanjutnya adalah cek drive dengan cara menjalankan mobil dengan kecepatan tertentu lalu injak rem pada tekanan rendah terlebih dahulu. Jika tekanan yang diberikan pada pedal rem rendah dan keempat roda menggesek permukaan jalan maka sistem rem tersebut sudah sangat baik, jika tidak berikan tekanan yang lebih tinggi pada pedal rem jika keempat roda menggesek permukaan maka sistem rem tersebut juga sudah baik. Dan jika pedal rem sudah ditekan sampai mentok dan keempat roda tidak menggesek permukaan jalan maka sistem rem tersebut harus melakukan langkah pemeriksaan ulang.



        






    BAB V
    PENUTUP
    5.1  Kesimpulan
    Setelah penyusun mengikuti Praktik Kerja Industri (Prakerin), maka penyusun dapat mengambil beberapa kesimpulan diantaranya :
    1.      KesimpulanPrakerin
    a.       Praktik Kerja Industri merupakan praktik kerja nyata yang bermanfaat dan sebagai pengalaman bagi siswa untuk terjun dimasyarakat dan didunia usaha atau dunia kerja pada umumnya.
    b.      Penyusun mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan yang selama disekolah belum di dapatkan.
    2.      KesimpulanPekerjaan
    a.       Untukmelakukanpekerjaanpemeriksaandanperbaikanharusmemperhatikankeselamatankerja.
    b.      Pemeriksaan pada rem tromolharusdilakukansecararutin.
    c.       Saatmelakukanpemeriksaanatauperbaikanharusdilakukandenganhati-hati.
    5.2  Saran – Saran
    1.      Untuk Industri atau Bengkel :
    a.       Penyusun berharap agar bengkel tempat prakerin bisa membimbing peserta prakerin dengan baik sehingga menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan bagi siswa atau siswi peserta Prakerin.
    b.      Perusahaan atau bengkel agar tidak segan – segan menegur peserta prakerin yang tidak sesuai dengan peraturan bengkel.
    c.       Penyusun berharap agar perusahaan selalu meningkatkan kerja sama yang serasi dan harmonis dengan sekolah agar tahun – tahun berikutnya adik kelas kami tidak mendapatkan kesulitan dalam mencari tempat Prakerin.
    2.      Untuk Sekolah
    a.       Penyusun berharap kepada pihak sekolah agar diberi tugas kepada guru monitoring atau pengawas sesering mungkin agar siswa lebih disiplin dan merasa diperhatikan oleh sekolah
    b.      Penyusun berharap agar pihak sekolah menjalin kerja sama yang baik dengan instansi atau bengkel terkait guna mempermudah siswa dalam pencarian tempat Prakerin.
    3.      Untuk Siswa
    Kami telah melaksanaka kegiatan praktek kerja industry selama kuranglebih 10 minggu. Kami merasakan apa yang terjad ijika seandainya kita menjadi tenaga kerja yang pastinya bekerjasama dengan orang lain. Maka dari itu untuk kedepannya kami menyarankan :
    a.       Siswa hendaknya bisa menambah pengalaman dan pengetahuan pada waktu Prakerin.
    b.      Siswa hendaknya melaksanakan prakerin harus mematuhi tata tertib yang ada dibengkel tempat prakerin.
    c.       Diberikan hukuman bagi peserta praktek kerja industry yang melanggaraturan.
    d.      Kegiatan praktek kerja industry lebih diperhatikan dalam arti pembimbing lebih sering dating memonitoring parasiswa-siswinya.
    e.       Siswa hendaknya memanfaatkan momen prakerin sebaik mungkin agar bisa bertambah ilmu pengetahuaannya.
    Akhir kata kami minta maaf atas segala kekurangan.Kami berharap laporan ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya siswa-siswi SMK N 1 BINANGUN.








    DAFTAR PUSTAKA

    1.      Buku Manual Book Sistem Rem
    2.      Buku Toyota Step 1 Sistem Rem

    LAPORAN PRAKERIN REMTROMOL HIDROLIS

  • - Copyright © 2013 Janahtan Firdaus - To Aru Kagaku no Railgun - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -