Posted by : nahtan
Saturday, October 21, 2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
MEMERIKSA DAN MEMPERBAIKI
REM TROMOL HIDROLIK PADA
MOBIL MITSUBISHI L300
DI BENGKEL HERI MOTOR PENGGALANG
ADIPALA
Disusun Oleh :
JANAHTAN FIRDAUS
NIS: 051654
Kelas : XII TKR 3
PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SMK NEGERI 1 BINANGUN
TAHUN PELAJARAN
2017
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Praktek
Kerja
Industri
Pendidikan dan Teknologi merupakan salah satu
tuntuan yang harus diterapkan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia
yang berkualitas. Merupakan suatu kenyataan bahwa pemanfaatan teknologi tinggi
telah diterapkan dalam dunia industri di Indonesia dan semuanya itu telah
mengalami perkembangan yang sedemikian pesatnya.
Siswa Smk Negeri 1 Binangun Jurusan Teknik Kendaraan
Ringan yang disiapkan sebagai calon tenaga kerja yang profesional di dunia
industri sangat memerlukan wahana pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang
terdapat pada dunia industri sebagai upaya mewujudkan keterpaduan antara dunia
pendidikan dengan dunia industri.
Untuk merealisasikan hal tersebut, tentunya
diperlukan kegiatan yang berorientasi pada penerapan dan pengembangan yang
sesuai dengan kegiatan keilmuannya. Salah satu yang diperlukan adalah praktik
kerja pada suatu industri atau yang sering disebut Praktik Kerja Industri.
Praktik Kerja Industri merupakan program kurikulum SMK Negeri 1 Binangun yang
bertujuan agar siswa dapat mengenal, mengetahui, dan melatih sikap dan etos
kerja yang mengutamakan kedisiplan kerja, komitmen, efektivitas, efisiensi
kerja dan hubungan kerja di dunia industri atau perusahaan. Di samping itu,
praktik kerja industri berfungsi untuk membantu mempermudah peralihan siswa
dari dunia pendidikan ke dunia kerja yang sesungguhnya.
Pelaksanaan kegiataan praktik kerja industri
diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kedua belah pihak, baik
siswa praktikan yang membawa nama baik almamaternya maupun pihak industri atau
perusahaan sebagai tempat siswa melaksanakan Praktik Kerja Industri. Hal ini
dilakukan demi hubungan baik dan kerja sama yang saling menguntungkan antara
kedua belah pihak.
Berdasarkan tinjauan-tinjauan tersebut di atas,
penyusun melaksanakan Praktik Kerja Industri di Bengkel Mobil Heri Motor
Penggalang Adipala karena sesuai dengan materi konsentrasi Program Studi Teknik
Kendaraan Ringan yang penyusun pelajari di SMK Negeri 1 Binangun dari berbagai
macam pekerjaan bengkel yang ada, penyusun mempelajari tentang cara perawatan
dan perbaikan kendaran bermotor, serta manajemen perusahaannya yang nantinya
akan digunakan sebagai bahan Laporan Praktik Kerja Industri.
1.2 Maksud
DanTujuan Praktek
KerjaIndustri
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan suatu system pembelajaran yang dilakukan diluar Proses Belajar Mengajar dan dilaksanakan pada perusahaan/industry atau instansi yang ralevan.
1.
Tujuan Umum
Dengan dilaksanakannya Praktik Kerja
Industi, diharapkan siswa mampu memahami dan menghayati proses kegiatan
industri atau perusahaan, manajemen industri atau perusahaan, kompetensi tenaga
kerja yang dipersyaratkan industri atau perusahaan, manajemen industri atau
perusahaan, kompetensi tenaga kerja yang dipersyaratkan industri atau perusahaan,
sera keterlibatan komponen-komponen yang berkaitan di dalamnya sehingga dapat
memberikan pengalaman dan pengetahuan.
2. Tujuan
Khusus
Setelah melaksanakan Praktik Kerja
Industri, siswa diharapkan dapat:
a.
Memperoleh pengetahuan dan pengalaman
baru yang diperoleh secara langsung dari industri atau perusahaan tempat siswa
melaksanakan Praktik Kerja Industri.
b.
Menerapkan ilmu otomotif yang telah
dipelajari pada dunia industri yang sesungguhnya.
c.
Mengamati perkembangan dalam dunia
otomotif pada dunia otomotif secara langsung.
d.
Untuk menyesuaikan diri dengan dunia
kerja karena terdapat perbedaan yang sangat jelas antara dunia sekolah dengan
dunia kerja.
e.
Melatih kedisiplinan, karena Bengkel
Heri Motor Penggalang, Adipala adalah perusahaan yang menjunjung tinggi nilai
kedisiplinan.
f.
Mempelajari proses produksi dan atau
pengadaan jasa pada industri atau perusahaan tempat siswa melaksanakan Praktik
Kerja Industri.
g.
Memperoleh data-data kualitas produksi
dan atau jasa pada industri atau perusahaan tempat siswa melaksanakan Praktik
Kerja Industri.
h.
Menyusun laporan praktik kerja industri
secara sistematis dan memenuhi standar atau tata cara penulisan karya ilmiah
yang berlaku.
1.3 Waktu
dan Tempat Praktek Kerja Industri
Waktu
pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Selama 3 bulan terhitung dari
tanggal 1Februari2017sampai dengan 29 April 2017 di
Tempat Bengkel Mobil Heri Motor PenggalangAdipala dengan baik dan dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri tepat pada waktu yang ditentukan.
1.4 Manfaat
Praktik KerjaIndustri
Manfaat yang dapat diambil dari
pelaksanaan Praktik Kerja Industri diantaranya adalah :
1.
Bagi siswa praktikan praktik kerja
industri
a.
Siswa dapat memperoleh pengetahuan yang
nyata tentang kondisi dan situasi yang diterapkan pada perusahaan atau industri
baik dari segi manajemen yang diterapkan pada perusahaan atau industri, kondisi
fisik, peralatan yang digunakan, kesejahteraan karyawan, sampai pada tingkat
kedisiplinan dan sebagainya.
b.
Siswa dapat memadukan ilmu yang dicapai
di bangku sekolah dengan pengalaman dari praktik kerja industri yang merupakan
aplikasi atau penerapan yang nyata di lapangan.
c.
Mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sesuai dengan tuntutan perkembangan industri secara nyata.
2.
Bagi lembaga pendidikan
a.
Terjalinnya hubungan yang baik antara
SMK Negeri 1 Binangun dengan pihak industri atau perusahaan sehingga
memungkinkan diadakan kerja sama di bidang lain.
b.
Merupakan suatu penghargaan apabila
sekolah telah mampu mempersiapkan siswa-siswa yang berkualitas sebagai
persiapan dalam mendukung peningkatan sumber daya manusia yang lebih
berkualitas.
c.
Meningkatkan, memperluas dan memperkuat
kerja sama antara industri dengan SMK Negeri 1 Binangun.
3.
Bagi Perusahaan
a.
Mampu memperoleh masukan-masukan baru
dari lembaga pendidikan melalui siswa yang melakukan praktik kerja industri di
perusahaan industri.
b.
Mempermudah penyeleksian dalam rangka
pengambilan tenaga kerja yang baru.
c.
Dapat terjalin hubungan dan kerja sama
yang baik dengan lembaga pendidikan, khususnya SMK Negeri 1 Binangun, baik
sekarang maupun pada masa mendatang.
d.
Perusahaan akan semakin dikenal oleh
lembaga-lembaga pendidikan lain dan masyarakat luas.
1.5 Metode
Pengumpulan Data
Dalam penyusunan
laporan praktik kerja industri ini, penyusun menggunakan beberapa metode
pengumpulan dan pengambilan data sebagai bahan laporannya yakni:
1.
Metode Wawancara
Metode
wawancara yaitu metode pengumpulan dan pengambilan data dengan cara wawancara
atau tanya jawab secara langsung antara penyusun dengan pembimbing dari
perusahaan maupun antara penyusun dengan teknisi bengkel di lapangan.
2.
Metode Observasi
Metode
observasi yaitu metode pengumpulan data dan pengambilan data yang dilakukan
dengan cara pengamatan dan ikut terlibat secara langsung dalam
pekerjaan-pekerjaan teknis yang dikerjakan di bengkel.
3.
Metode Kepustakaan
Metode
Kepustakaan yaitu pengumpulan dan pengambilan data melalui buku-buku yang
diperoleh dari perusahaan maupun dari perpustakaan, yaitu dari bengkel Mobil Heri
Motor Penggalangdan dari perpustakaan SMK Negeri 1 Binangun serta melalui
berbagai informasi yang dapat diperoleh dan digali melalui layanan internet.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1
Sejarah Berdirinya Bengkel Heri Motor Penggalang
Bengkel
Heri Motor Penggalang adalah bengkel yang dipimpin oleh bapak Heri. Dulu
Bengkel Heri Motor didirikan oleh bapak Heri dan kakaknya yaitu Heru, karena
kakaknya sudah memiliki usaha baru maka bengkel tersebut diberikan kepada
adiknya yaitu Heri. Dan kemudian bengkel ini diberi nama oleh bapak Heri dan
nama tersebut diambil dari nama bapak Heri sendiri yaitu “ HERI MOTOR” .
Bengkel Heri menerima segala kerusakan
pada mobil, khususnya mobil truk mini atau truk besar. Servis yang dikerjakan
di bengkel Heri meliputi Overhaul Mesin, Perbaikan transmisi, suspensi, stater,
kopling, gardan, roda, rem dan lain lain, serta bengkel ini juga melayani
pengelasan dan pembuatan bak mobil pada mobil truk.
2.2
Struktur Organisasi Bengkel Heri Motor Penggalang
Bagan
1.Struktur Organisasi bengkel
2.3
Bidang Usaha Bengkel Heri Motor
Bengkel Heri Motor adalah usaha yang
bergerak di bidang otomotif yaitu melayani sevis dan perbaikan mobil yang meliputi Overhaul Mesin, Perbaikan transmisi,
suspensi, stater, kopling, gardan, roda, rem, poros propeller,penyetelan
katup,pengetopan engine,perbaikan sistem pendingin dan lain lain, serta bengkel
ini juga melayani pengelasan dan pembuatan bak mobil pada mobil truk.
2.4
Jadwal Kerja Di Bengkel Heri Motor
HARI
|
WAKTU
|
KEGIATAN
|
SENIN
|
08.00
08.00
-12.00
12.00
-12.30
12.30
-17.00
17.00
|
BERANGKAT
KERJA
ISTIRAHAT
KERJA
PULANG
|
SELASA
|
08.00
08.00
-12.00
12.00
-12.30
12.30
-17.00
17.00
|
BERANGKAT
KERJA
ISTIRAHAT
KERJA
PULANG
|
RABU
|
08.00
08.00
-12.00
12.00
-12.30
12.30
-17.00
17.00
|
BERANGKAT
KERJA
ISTIRAHAT
KERJA
PULANG
|
KAMIS
|
08.00
08.00
-12.00
12.00
-12.30
12.30
-17.00
17.00
|
BERANGKAT
KERJA
ISTIRAHAT
KERJA
PULANG
|
JUM’AT
|
08.00
08.00
-11.00
11.00
-13.00
13.00
-17.00
17.00
|
BERANGKAT
KERJA
ISTIRAHAT
KERJA
PULANG
|
SABTU
|
08.00
08.00
-12.00
12.00
-12.30
12.30
-17.00
17.00
|
BERANGKAT
KERJA
ISTIRAHAT
KERJA
PULANG
|
Tabel 1.Jadwal Perusahaan
2.5
Fasilitas Bengkel Heri Motor
Fasilitas
|
Jumlah (unit)
|
Keterangan
|
Kamar
Mandi
|
2
|
BAIK
|
Tempat
Istirahat
|
1
|
CUKUP
BAIK
|
Tempat
Parkir
|
1
|
KURANG
BAIK
|
Tabel
2.Fasilitas Bengkel
BAB
III
KAJIAN TEORI
3.1 Pengertian
Rem Tromol Hidrolis
Gambar 1.Sistem Rem Pada Mobil
Sistem rem adalah suatu sistem yang bekerja untuk memperlambat ataupun juga memperhentikan berbagai kendaraan termasuk mobil. Dengan cara kerja memberi hambatan gesekan berupa tekanan pada bidang yang berputar(tromol) yang biasanya dipasang pada dudukan roda.
Sistem rem adalah suatu sistem yang bekerja untuk memperlambat ataupun juga memperhentikan berbagai kendaraan termasuk mobil. Dengan cara kerja memberi hambatan gesekan berupa tekanan pada bidang yang berputar(tromol) yang biasanya dipasang pada dudukan roda.
Fungsi rem:
Mengurangi kecepatan dan
menghentikan kendaraan.
Memungkinkan parkir ditempat yang
menurun
Sebagai alat pengaman dan menjamin
pengendaraan yang aman
Beberapa
syarat penting lain dalam sistem rem tromol :
1) Dapat bekerja dengan baik dan cepat.
2) Apa bila beban semua roda sama, maka daya pengereman harus sama atau daya pengereman harus sebanding dengan beban yang diterima oleh masing-masing roda.
3) Mempunyai daya tahan yang cukup.
Khususnya sistem rem tromol, banyak mobil dipasangkan jenis ini, dipakai pada kendaraan pribadi sampai kelas angkutan umum ataupun juga angkutan barang-barang. Banyak kendaraan memakai sistem ini karena kelebihan berupa kemudahan dalam perawatan dan perbaikan. Lebih dari itu, banyak kelebihan yang ditawarkan dalam sistem rem jenis ini. Masalah dana! Itu merupakan daya tarik bagi pemiliknya memilih rem tromol, karena harga komponen ataupun unit rem tromol relatif lebih terjangkau daripada harga komponen jenis sistem rem yang lain. Dan masalah dana juga seorang pabrik mobil ingin menciptakan mobil yang sederhana namun keselamatan pengemudi tetap diutamakan.
Akan tetapi sistem rem ini juga bukan tidak ada kekurangan. Tidak lah mungkin benda buatan manusia tidak akan terdapat kerusakan dan berbagai keterbatasan dalam rem ini juga tersaji banyak dalam jenis produk sistem rem tromol ini. Salah satu contohnya untuk daya kekuatan sistem rem ini! Daya pengereman untuk jenis ini rendah, tetapi lebih besar daya pengeremannya dari pada sistem rem cakram, maka untuk angkutan barang kelas besar harus didukung rem kevakuman pada bagian mesin. Oleh karena itu beberapa dari pengalaman tentang rem tromol akan kita mulai bedah dalam bab ini.
1) Dapat bekerja dengan baik dan cepat.
2) Apa bila beban semua roda sama, maka daya pengereman harus sama atau daya pengereman harus sebanding dengan beban yang diterima oleh masing-masing roda.
3) Mempunyai daya tahan yang cukup.
Khususnya sistem rem tromol, banyak mobil dipasangkan jenis ini, dipakai pada kendaraan pribadi sampai kelas angkutan umum ataupun juga angkutan barang-barang. Banyak kendaraan memakai sistem ini karena kelebihan berupa kemudahan dalam perawatan dan perbaikan. Lebih dari itu, banyak kelebihan yang ditawarkan dalam sistem rem jenis ini. Masalah dana! Itu merupakan daya tarik bagi pemiliknya memilih rem tromol, karena harga komponen ataupun unit rem tromol relatif lebih terjangkau daripada harga komponen jenis sistem rem yang lain. Dan masalah dana juga seorang pabrik mobil ingin menciptakan mobil yang sederhana namun keselamatan pengemudi tetap diutamakan.
Akan tetapi sistem rem ini juga bukan tidak ada kekurangan. Tidak lah mungkin benda buatan manusia tidak akan terdapat kerusakan dan berbagai keterbatasan dalam rem ini juga tersaji banyak dalam jenis produk sistem rem tromol ini. Salah satu contohnya untuk daya kekuatan sistem rem ini! Daya pengereman untuk jenis ini rendah, tetapi lebih besar daya pengeremannya dari pada sistem rem cakram, maka untuk angkutan barang kelas besar harus didukung rem kevakuman pada bagian mesin. Oleh karena itu beberapa dari pengalaman tentang rem tromol akan kita mulai bedah dalam bab ini.
3.2 Cara Kerja Rem Tromol Hidrolis
Gambar
2.Cara Kerja Rem Hidrolis
Cara kerja rem hidrolis sebenarnya menggunakan prinsip hukum
pascal yang berbunyi “Tekanan zat cair akan diteruskan ke
segala arah dengan tekanan yang sama besar “. Selain itu rem hidrolis juga menggunakan prinsip gesekan
antara dua buah benda yang merubah
energi gerak menjadi energi panas. Umumnya rem bekerja disebabkan oleh adanya
sistim gabungan penekanan melawan sistim gerak putar.
Efek pengereman diperoleh
dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua benda.
Sehingga cara kerja dalam sistem rem tromol menggunakan perantara cairan fluida, yang sebagai perantara lebih mudah untuk pengereman, yang pada motor menggunakan kabel yang terbuat dari kawat, karena gaya pengereman yang dibutuhkan untuk motor relatif lebih kecil. Cairan ini bekerja bila pedal rem ditekan dan akan menekan cairan fluida pada silinder master rem hingga keluar, yang kemudian disalurkan oleh pipa-pipa rem, dan akhirnya sampai pada silinder penekan pada roda.
Setelah masuk pada silinder roda, cairan akan diteruskan dengan tekanan sama besar pada setiap dindingya, teori rem dengan cairan fluida ini berdasarkan hukum pascal. Sehingga masing-masing sil didalam silinder roda pada setiap roda tertekan sama besa
3.3 Komponen-Komponen Rem
Tromol Hidrolis
a. Silinder Master
Silinder master adalah suatu unit sistem rem pertama yang terpasang pada bagian ruang kemudi.Unit ini biasa terpasang dekat sistem kemudi. Mengapa bisa begitu? Karena Sistem rem perlu perawatan rutin, sehingga tempatnya pun dibuat agar dalam perbaikan lebih mudah dan secara mudah pengemudinya pun dapat tahu keadaan cairan fluida rem. Karena bila cairan fluida rem kurang mengakibatkan sistem kemasukan udara.
a. Silinder Master
Silinder master adalah suatu unit sistem rem pertama yang terpasang pada bagian ruang kemudi.Unit ini biasa terpasang dekat sistem kemudi. Mengapa bisa begitu? Karena Sistem rem perlu perawatan rutin, sehingga tempatnya pun dibuat agar dalam perbaikan lebih mudah dan secara mudah pengemudinya pun dapat tahu keadaan cairan fluida rem. Karena bila cairan fluida rem kurang mengakibatkan sistem kemasukan udara.
Gambar 3.Silinder Master
Komponen yang terdapat pada sistem rem unit Silinder Master ini secara lebih rinci dapat dilihat melalui gambar berikut.
Gambar 4. Komponen Silinder Master
· Cara
kerja silinder master:
Saat pedal rem tidak diinjak
Piston cup terletak diantara inlet
port dan compensating port. Sehingga terdapat dua saluran antara cylinder dan
resevoir tank .
Saat pedal rem diinjak
Piston bergerak ke kanan dan piston
cup menutup compensating port, Sehingga menyebabkan tekanan hydrolis didalam
silinder bertambah dan tekanan ini diteruskan ke wheel silinder.
· Tipe
silinder master
Ada
dua tipe master silinder yaitu:
·
~ Tunggal
·
~ Ganda ( tandem )
Gambar 5. Silinder master tunggal Gambar 6. Silinder master ganda
b.
Silinder Roda
Silinder penekan adalah unit rem yang berupa silinder yang berada pada dudukan roda. Unit rem ini berfungsi membagi tekanan cairan fluida yang ditekan dari slinder master, yang dalam pembagiannya dipasang pegas pengembali dan sepasang sil serta sepasang piston, sehingga cairan fluida akan menekan dengan mudah tanpa terjadi seleb.
Silinder penekan adalah unit rem yang berupa silinder yang berada pada dudukan roda. Unit rem ini berfungsi membagi tekanan cairan fluida yang ditekan dari slinder master, yang dalam pembagiannya dipasang pegas pengembali dan sepasang sil serta sepasang piston, sehingga cairan fluida akan menekan dengan mudah tanpa terjadi seleb.
Gambar 7. Silinder Roda Rem
c. Sepatu rem dan kanvas
Sepatu rem (brake shoes) memiliki
bentuk setengah lingakran. Ini berfungsi untuk menahan putaran brake drum
melalui gesekan. Bagian yang di gesek disebut kanvas atau lining yang
dipasangkan pada rangka yang terbuat dari baja dengan jalan di paku keling (
pada kendaraan besar) atau dilem ( pad akendaraan kecil). Umumnya, kanvas
(lining) terbuat dari campuran asbes dengan tembaga atau campuran plastik yang
tahan panas.
Gambar 8. Sepatu Rem Dan Kanvas
Catatan:
Debu dari kanvas rem sangat berbahaya apabila terhisap paru-paru, karena
terbuat dari bahan yang aktif. Bila mengendap, ia dapat menyebabkan penyakit
kanker. Jangan menyemprot dengan angin untuk membersihkan debu dari sistem rem.
d. Backing
plate
Gambar 9. Backing Plate
Backing
plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle housing atau axle carrier
(rumah poros) bagian belakang. Backing plate berfungsi sebagai tumpuan untuk
menahan putaran tromol sekaligus sebagai dudukan silinder roda, sepatu rem, dan
pegas pengembali sepatu rem.
e.
Pegas pengembali
Gambar 10. Pegas Pengembali
Pegas
pengendali berfungsi untuk mengembalikan sepatu rem (brake shoe) ke posisi
semula pada saat tekanan silinder roda turun.
f.
Tromol rem (brake drum)
Umumnya
terbuat dari besi tuang (gray cast iron).bagian sisi dalam tromol merupakan
bidang gesek dengan kanvas sepatu rem pada saat pedal rem di tekan. Bila
tekanan pedal di lepas, sisi dalam tromol dengan kanvas rem posisinya tidak
bersentuhan (bebas berputar).
Gambar 11. Tromol(drum)
Ketikan
kanvas rem menekan sisi bagian dalam tromol rem oleh adanya tekanan hidrolik,
timbul gesekan yang mengakibatkan panas yang dapat mencapai suhu 200-300
derajat celcius.Ketika panas dan memuai, diameter tromol membesar, sehingga
celas sepatu rem akan membesar juga. Pemuaian ini terjadi saat rem digunakan
berulang kali hingga panas. Akibatnya, daya pengereman akan berkurang sehingga
rem cenderung blong. Ini disebut effect fading, yang merupakan salah satu
kelemahan dari rem tromol.
g.
Boster rem
Boster Rem Boster rem termasuk alat
tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal.
Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake). Boster
rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada juga yang
dipasang terpisah. Booster Rem di lengkapi diafragma (membran) Yang
bekerja karena adanya hisapan kevakuman Yang dihasilkan dari intake
manifold mesin. Untuk Kendaraan Yang di gerakkan Oleh mesin diesel,
penggunaan booster rem diganti oleh pompa vakum, karena kevakuman Yang Terjadi
pada intake manifold mesin diesel tidak Cukup kuat. Pompa vakum
digerakkan Oleh mesin, oleh poros pompa vakum, bisanya menyatu dengan poros
alternator.
Cara kerja boster rem Bila
pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka sebuah katup, sehingga bagian belakang
piston mengarah ke luar Adanya
perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston mengakibatkan torak terdorong ke dapan.
Berikut
Adalah Prinsip kerja boster rem:
1 # Cara kerja Saat pedal rem Belum
di TEKAN
Katup Udara (air valve)
terdorong Oleh katup udara pegas kembali, sehingga katup Kontrol Tertutup.
Udara Luar tidak bisa masuk Ke ruang tekanan variabel. Vakum katup Terbuka
menyebabkan terjadinya kevakuman terhadap konstan dan ruang tekanan variabel.
2 # Cara kerja Saat pedal rem di
TEKAN
Dorong
batang pedal menekan menekan pegas pengembali Katup Udara (air valve spring
return) sehingga Katup kontrol Terbuka, Udara masuk variabel Ke ruang
tekanan Belakang. Bila vakum Akibat hisapan intake manifold masuk Ke Ruang
Depan (variable pressure chamber), Maka piston Bergerak Ke kiri menekan
pegas. Tekanan membran karena adanya Perbedaan Tekanan menyebabkan Push rod
booster menekan piston master silinder.
Gambar 12. Boster rem hidrolik
Di dalam boster rem
terdapat Katup Pengimbang dan Katup
pengereman atau yang lebih dikenal dengan nama katup proporsional adalah alat
yang berfungsi sebagai pembagi tenaga pengereman. Komponen ini berfungsi
misalnya saat mobil yang mengerem mendadak, yang mengakibatkan sebagian besar
beban kendaraan tertumpu pada ban depan. Alat ini bekerja secara otomatis
menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya
pengereman roda belakang lebih kecil daripada daya pengereman roda depan.
h.
Piston
Berfungsi sebagai tenaga kedua kanvas rem karena terjadi
pada master silinder roda dan tekanan tersebut dilanjutkan oleh piston menekan
masing-masing brake shoes.
i.
Baut Penyetel
Berfungsi menyetel kerenggangan kanvas rem dengan tromol
dengan cata memutar ke kiri atau ke kanan baut penyetel dengen kunci ring/pas
j.
Bleeder Plug
Berfungsi untuk mengeluarkan udara
yang terdapat pada pipa.
3.4 Tipe Tipe Rem Tromol Hidrolis
a. Tipe
Leading
Trailing
Gambar 13. Rem Tromol Tipe Leading
Trailing
Pada
tipe ini terdapat satu wheel silinder denagn dua piston yang akan mendorong
bagian atas tromol rem.Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe.Caara kerja dari Leading Tailing adalah
dimana bagian ujung masing-masing sepatu rem ditekan membika oleh silinder
roda(wheel cylinder),sedangkan bagiang bawah ber putar atau mengembang.Dan tipe ini hanya terdapat pada
silinder roda tunggal.
b. Tipe
Two laeding
Gambar 14.Rem Tromol Tipe Two
Leading
Tipe
two leading shoe dibagi menjadi dua,yaitu single action dan double
action.Tipe single action two leading shoe mempunyai dua silinder roda
yang masing-masing mempunyai satu piston tiap sisinya.Apabila rem bekerja pada
kendaraan bergerak maju,maka kedua sepatu rem akan berfungsi sebagai leading
shoe.
c.
Tipe Dual Two Leading
Gambar 15.Rem Tromol Tipe Dual Two
Leading
Kontruksi
model ini dilengkapi dengan dua buah silinder roda yang dipasang di atas dan di
bawah sepatu primer dan sekunder. Pada model ini baik maju maupun mundur kedua
sepatu menjadi trailling.
d.
Model Uni Servo
Gambar 16.Rem Tromol Tipe Uni
Servo
Konstruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder di bagian atas sepatu primer dan sekunder. Bila pedal rem ditekan maka piston bergerak mendorong sepatu rem searah putaran tromol. Akibatnya timbul gesekan dan diteruskan ke sepatu sekunder. Gerakan sepatu trailling dijaga silinder roda dan tenaga rem yang dihasilkan besar. Bila putaran tromol terbalik, maka kedua sepatu rem akan menjadi trailling dan efek pengereman jelek.
e. Model
Duo Servo
Gambar 17.Rem Tromol Tipe Duo
Servo
Kontruksi model ini dilengkapi
sebuah silinder roda dengan dua buah piston. Tekanan dari silinder rem
diseimbangkan oleh penyetel sepatu rem
3.5 Minyak Rem
Diperlukan untuk
menjamin kondisi kerja kendaraan dalam waktu yang lama tetapi yang utama dalam
sistem rem diantaranya ialah harus dapat di percaya. Minyak rem adalah cairan
yang tidak mengandung minyak bumi yang sebagian besar terdiri dari alkohol dan
susunan kimia dan ester (zat yang membuat orang tidak sadar)
a) Persyaratan Khusus Minyak Rem
Berikut ini persyaratan kualitas
minyak rem yang diperlukan
1. Titik
didih yang tinggi
Rem akan menjadi
panas dengan adanya gesekan karena penggunaan yang berulangkali. Adakalanya
minyak rem dapat menjadi uap menyebabkan fluida berbusa. Bila ini terjadi
injakan yang berlaku pada pedal rem hanya menekan minyak rem yang sudah menjadi
uap dan tidak ada tenaga yang bekerja pada silinder silinder roda. Kejadian ini
disebut vapor load = terhalang uap untuk mencegah hal ini diperlukan titik
didih yang tinggi.
2. Mecegah
karat pada logam dan karet
Kerapatan akan
berkurang bila minyak rem merusak seal dan ini akan menyebabkan kebocoran, hal
ini akan berlanjut dengan hilangnya tenaga hidraolis. Minyak rem dibuat dari
bahan sintetis dengan maksud agar tidak merusak dan menghindari karat pada
logam.
3. Viscositas
Minyak rem harus
memiliki kekentalan (viscositas) untuk
meneruskan tekanan dengan perubahan temperatur yang bervariasi.
b) Tipe
Minyak Rem
Minyak rem
mempunyai 4 klasifikasi FMVSS (Federal Motor Vihicle Safety Standart).
Kesemuanya ini didasarkan titik didih.
Klasifikasi dasar titik didih
Dot
3
(SAE
J1703)
|
DOT
4
|
DOT
5
|
SAE
J1702 (Extremely cold areas)
|
|
Boiling
point (ERBP) 0
C
(0 F)
|
205
(401)
or greater
|
230
(446)or
Greater
|
260
(500)or
Greater
|
150
(302)
or
Greater
|
Wet
boiling point
0
C (0 F)
|
1400
(284)
or
Greater
|
155
(311)or
Greater
|
180
(356)
or
Greater
|
-
|
Tabel
3. Klasifikasi Minyak Rem
c) Tindakan
Pencegahan Penanganan Minyak Rem
1.Jangan mencapur minyak rem
Mencapur minyak rem dengan
kemampuan yang berbeda akan menurunkan titik didih minyak. Dan juga reaksi
kimia suatu saat akan terjadi,
menyebabkan komposisinya berubah atau memburuknya minyak rem.
2.Jangan tercemar oleh air
Bila minyak rem tercemar dengan air
atau minyak lain yang tidak sejenis maka akan menurunkan titik didih dan
memburuknya minyak rem.
3.Jangan tercemar dengan oli atau
pembersih oli
Mineral oli dan pembersih oli
mempengaruhi komponen karet. Saat anda membongkar komponen rem, hati–hati
membuka oli mesin atau pembersih oli pada tempatnya.
4.Simpanlah minyak rem ditempat yang
sesuai
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
4.1
Gejala-Gejala Yang Bisa Timbul
Berikut adalah beberapa gejala kerusakan
pada rem tromol pada mobil mitsubhisi L300 yang menggunakan tipe rem tromol two leading shoe
:
1. Getar
Pada saat diinjak terasa getaran pada pedal rem dan makin parah ketika ditekan pada kecepatan tinggi. Hati-hati! Hal ini disebabkanoleh permukaan
Discbrake atau tromol rem yang sudah tidak rata lagi.Cara mengatasinya adalah dengan mencoba bubut cakram atau tromol.Biasanya pembubutan dilakukan mulai dari ketebalan 0.5-1.5mm yang dianggap aman. Biaya bubutnya pun bervariasi antara Rp 100-300 ribu.Akan tetapi kalau kondisinya memang sudah parah atau goresan pada permukaannya sudah terlalu dalam, lebih baik mengganti komponennya, lebih baik kita mengeluarkan uang ratusan ribu dari pada nyawa kita terancam akibat rem tidak berfungsi.
2. Mengganjal
Maksudnya adalah injakan terasa berat atau keras dan kadang mengeluarkan bunyi mendesis. Pada umumnya mobil modern sudah menggunakan Booster untuk memperingan injakan pedal. Kalau berat berarti permasalahan ada di bagian Booster. Umumnya karena karet membran booster sudah rusak.
3. Tidak Pakem
Gejalanya terkadang mobil anda ketika direm masih membutuhkan waktu berapa meter untuk berhenti. Penyebabnya bisa karena kampas rem sudah tipis dan lapisan asbesnya sudah berkurang(Atasi dengan mengganti kampas rem dengan yang baru segera supaya piringan atau teromol tidak terkikis) atau piston rem yang sudah macet(selidiki setiap roda dan bagian mana saja yang sudah apkir).
4. Lari Kiri Atau Kanan
Hal ini disebabkan karena piston rem salah satu roda macet. Bukan karena salah menyetel rem. Mirip seperti Nomor 3 tetapi hanya terjadi pada salah satu sisi. Misalnya Piston rem depan kiri macet. Saat pedal diinjak maka rem kanan yang lebih kuat mencengkeram. Otomatis mobil akan membuang ke kanan.
5. Rem Dalam
Hal ini disebabkan karena kampas rem sudah tipis.Kemungkinan juga terjadi gejala nomor 2. Wajar saja karena gap atau antara kampas dan permukaan piringan atau teromol bertambah, pasti perlu jarak lebih untuk menginjak pedal rem. Lalu kalau sudah ganti kampas masih dalam juga gimana? Ya..itu hanya tinggal setelannya sajayang perlu di lakukan, mungkin ketinggian.
6. Rem Dikocok/Dipompa.
Kemungkinan ada yang bocor sehingga minyak rem berkurang dan kemasukan angin. Coba cek kebocoran mulai dari master atas,selang sampai master bawah atau kaliper rem. Rembesannya pasti kelihatan. Segeralah Anda perbaiki melalui langkah Bleeding untuk mengeluarkan angin palsu.
7. Pedal Ngelos atau Nyeplos.
Cek juga kebocoran Minyak rem jika habis, berarti rem invalid. Kadang juga tidak ada kebocoran, kalau begitu master atas sudah menggentong. Maksudnya, meski karet dan piston masih bagus, silinder sudah termakan sehingga membentuk celah buat minyak rem untuk menerobos keluar. Segera ganti master silindernya,masalh pasti teratasi.
1. Getar
Pada saat diinjak terasa getaran pada pedal rem dan makin parah ketika ditekan pada kecepatan tinggi. Hati-hati! Hal ini disebabkanoleh permukaan
Discbrake atau tromol rem yang sudah tidak rata lagi.Cara mengatasinya adalah dengan mencoba bubut cakram atau tromol.Biasanya pembubutan dilakukan mulai dari ketebalan 0.5-1.5mm yang dianggap aman. Biaya bubutnya pun bervariasi antara Rp 100-300 ribu.Akan tetapi kalau kondisinya memang sudah parah atau goresan pada permukaannya sudah terlalu dalam, lebih baik mengganti komponennya, lebih baik kita mengeluarkan uang ratusan ribu dari pada nyawa kita terancam akibat rem tidak berfungsi.
2. Mengganjal
Maksudnya adalah injakan terasa berat atau keras dan kadang mengeluarkan bunyi mendesis. Pada umumnya mobil modern sudah menggunakan Booster untuk memperingan injakan pedal. Kalau berat berarti permasalahan ada di bagian Booster. Umumnya karena karet membran booster sudah rusak.
3. Tidak Pakem
Gejalanya terkadang mobil anda ketika direm masih membutuhkan waktu berapa meter untuk berhenti. Penyebabnya bisa karena kampas rem sudah tipis dan lapisan asbesnya sudah berkurang(Atasi dengan mengganti kampas rem dengan yang baru segera supaya piringan atau teromol tidak terkikis) atau piston rem yang sudah macet(selidiki setiap roda dan bagian mana saja yang sudah apkir).
4. Lari Kiri Atau Kanan
Hal ini disebabkan karena piston rem salah satu roda macet. Bukan karena salah menyetel rem. Mirip seperti Nomor 3 tetapi hanya terjadi pada salah satu sisi. Misalnya Piston rem depan kiri macet. Saat pedal diinjak maka rem kanan yang lebih kuat mencengkeram. Otomatis mobil akan membuang ke kanan.
5. Rem Dalam
Hal ini disebabkan karena kampas rem sudah tipis.Kemungkinan juga terjadi gejala nomor 2. Wajar saja karena gap atau antara kampas dan permukaan piringan atau teromol bertambah, pasti perlu jarak lebih untuk menginjak pedal rem. Lalu kalau sudah ganti kampas masih dalam juga gimana? Ya..itu hanya tinggal setelannya sajayang perlu di lakukan, mungkin ketinggian.
6. Rem Dikocok/Dipompa.
Kemungkinan ada yang bocor sehingga minyak rem berkurang dan kemasukan angin. Coba cek kebocoran mulai dari master atas,selang sampai master bawah atau kaliper rem. Rembesannya pasti kelihatan. Segeralah Anda perbaiki melalui langkah Bleeding untuk mengeluarkan angin palsu.
7. Pedal Ngelos atau Nyeplos.
Cek juga kebocoran Minyak rem jika habis, berarti rem invalid. Kadang juga tidak ada kebocoran, kalau begitu master atas sudah menggentong. Maksudnya, meski karet dan piston masih bagus, silinder sudah termakan sehingga membentuk celah buat minyak rem untuk menerobos keluar. Segera ganti master silindernya,masalh pasti teratasi.
4.2 Analisis Kerusakan
Rem Tromol Hidrolik
Kerusakan Yang Dialami Adalah :
1. Pengereman tidak bekerja Pada
saat pedal rem di injak tetapi kendaraan tetap berjalan dan tidak terjadi
pengereman.
Penyebab :
1) Kekurangan minyak rem
2) Terdapat kebocoran pada
pipa/sambungan
3) Silinder utama mengalami kebocoran
Cara mengatasi :
1) Tambahkan minyak rem
2) Cari bagian yang mengalami
kebocoran dan perbaiki
3) Perbaiki kerusakan silinder utama
2. Rem bunyi
Penyebab :
1) Kanvas ren aus/rusak
2) Bantalan roda longgar
3) Kontak yang tidak tepat antara
kanvas dan tromol
Cara mengatasi :
1) Ganti kanvas rem
2) Kelonggaran bantalan roda diperbaiki
3) Penyetelan kontak antara tromol
dengan kanvas rem
4.3 Langkah
Pembongkaran Rem Tromol Hidrolis Pada Mobil L300
A.
Alat dan Bahan :
a. Mobil dengan rem tromol
b. Kunci roda
c. Dongkrak
d. Kunci pas 10-11
e. Kunci pas 12-13
f. Tang
h. Obeng
j. Jangka sorong
k. Majun
l. Kompressor dan minyak rem
B. Keselamatan Kerja
a) Menggunakan pakaian kerja
b) Menggunakan alat sesuai dengan
fungsinya
c) Membongkar, merakit dan memasang
sesuai prosedur
d) Meletakkan komponen-komponen yang
sudah terbongkar pada tempat yang telah disediakan
e) Apabila ada kesulitan tanyakan pada
instruktur ü Mematuhi peraturan bengkel.
f)
Menjaga
kebersihan bengkel
C. Urutan Langkah Pembongkaran
1. Lepas
roda dan
tromol
a. Lepas
penyumbat dari backing plat dan masukan obeng melalui lubang pada backing plat,
tekan tuas otomatis menjauhi baut penyetel
b. Menggunakan
SST atau obeng yang lain, kurangi tinggi penyetelan dengan memutar penyetel
searah jarum jam
2.
Lepas sepatu depan
a. Menggunakan
SST, lepas pegas pembalik
b. Menggunakan
SST, lepas pegas penahan sepatu, dua mangkuk dan pen
c. Lepas
sepatu depan dan pegas angkur
3.
Lepas sepatu belakang
a. Menggunakan
SST, lepas pegas panahan sepatu, mangkuk dan pen
b. Lepas
sepatu belakang bersama dengan penyetel
c. Lepas
kabel rem parkir dari tuas
4.
Lepas penyetel dari sepatu belakang
a. Lepas
pegas tuas penyetel
b. Lepas
penyetel
5. Bila
perlu, lepas silinder roda
a. Menggunakan
SST, lepas pipa rem
b. Lepas
dua baut pengikat silinder roda
6.
Bongkar silinder roda
a. Menggunakan
kaleng untuk menyimpan rem
b. Lepas
komponen komponen-komponen berikut dari
silinder roda:
·
Dua karet pelindung
·
Dua piston
·
Dua karet rem (piston cup)
·
Pegas
4.4 Langkah Pemeriksaan Dan
penyetelan Rem Tromol Hidrolik Pada Mobil L300
A. Alat dan Bahan
1. Kunci
pas
2. Obeng
3. Tang
4. Mistar
baja
5. Alat
penyetel sepatu rem
6. LSPV
Gauge set
7. Pembuka
pegas pembalik sepatu rem
8. Pembuka
pegas penegang sepatu rem
9. Pengganti
pegas pembalik sepatu rem
|
a. Pemeriksaan komponen rem tromol
1. Periksa komponen yang
dibongkar
Periksa komponen yang dibongkar,
terjadi keausan, karat,atau kerusakn
2. Ukur
ketebalan sepetu rem
Ketebalan minimum: 1,0 mm (0,039 in)
Ketebalan standart: 5,0 mm (0,197 in)
3. Ukur diameter dalam rem
Diameter maksimum: 230,6 mm (0,039
in)
Diameter standar:228,6mm (9,00 in)
4. Periksa persinggungan pelapisan sepetu dan rem tromol
5. Periksa silinder roda terhadap karat atau kerusakan
6. Periksa backing plat terhadap keausan atau kerusakan
7. Ukur celah antara
sepatu rem dan tuas menggunakan feeler gauge ukur celah-celah standart kurang
dari 0,35 mm (0,138 in). Bila celah diluar spesifikasi gantilah shim dengan
ukuran yang tepat
8. Bila perlu, gantilah
shim
a. Lepas
cincin C dan sepatu belakang
b. Pasang
shim dengan ukuran yang tepat
c. Pasang
tuas rem parkir dengan cincin C yang baru
b.
Pemeriksaan dan penyetelan pedal rem
1. Periksa
tinggi pedal
Tinggi pedal dari lantai : 154,7–164,7 mm (6,091–6,484 In). bila perlu
setel tinggi pedal
2.
Bila perlu, setel tinggi pedal
a. Kendorkan
swit lampu rem secukupnya
b. Setel
tinggi pedal dengan memutar batang pendorong pedal
c. Kembalikan
swit lampu rem sampai bodi swit menyinggung pembatas pedal
d. Setelah
penyetelan tinggi pedal, periksa dan setel gerak bebas pedal
3.
Periksa
gerak bebas pedal
a.
Matikan mesin dan tekan pedal rem
beberapa kali sampai tidak ada kevakuman di dalam booster rem
b.
Tekan pedal rem sampai pada awal
hambatan terasa gerak bebas pedal: 3-6 mm (0,12-0,24 in)
4. Bila
perlu setel gerak bebas pedal
- Bila ada kerusakan/kesalahan setel gerak bebas pedal dengan memutar batang pendorong pedal
- Start mesin dan pastikan adanya gerak pedal
- Setelah penyetelan gerak bebas pedal periksa tinggi pedal
5. Periksa
bahwa jarak cadangan pedal rem benar
Bebaskan
rem parkir sambil mesin dihidupkan tekan pedal rem dan ukur jarak cadangan
pedal. Jarak cadangan pedal dari lantai pada penekan 50 kg (110 lb, 490 N).
Rem sepan tromol : lebih dari 70 mm (2,76 in)
c. Pemeriksaan dan
penyetelan boster rem
1.
Pemeriksaan
bekerjanya booster rem
a. Tekan
pedal rem beberapa kali saat mesin mati dan periksa tidak terjadinya perubahan
jarak cadangan pedal rem
b.
Tekan pedal rem star mesin. Bila tinggi
pedal sedikit menurun, booster rem bekerja normal
2.
Kekedapan udara
a. Star mesin dan matikan
setelah satu atau dua menit. Tekan pedal rem perlahan–lahan beberapa kali. Bila
pada injakan pertama terasa dalam dan sedikit demi sedikit naik pada injakan
kedua dan ketiga, berarti kekedapan udara dari booster rem baik.
b. Tekan
pedal rem sambil mesin hidup dan kemudian matikan mesin sambil pedal rem tetap
ditekan. Bila tidak ada perubahan tinggi pedal dalam 30 detik, berarti
kekedapan dari booster rem baik.
d.
Pembuangan udara sistem rem (membleding)
1.
Isilah tangki cadangan
minyak rem
Periksa
tangki cadangan sesudah pembuangan udara dari setiap silinder. Tambahkan minyak
rem bila perlu.
2. Lakukan
pembuangan udara master silinder
a. Lepas
pipa rem dari master silinder
b. Tekan
pedal rem dan tahanlah pedal rem
c. Sumbat
lubang keluaran pada master silinder
d. dengan
jari dan bebaskan pedal rem
e. Mengulangi
kegiatan tersebut sampai tiga kali
3. Pasang
selang plastik pada nepel pembuangan udara silinder roda
Masukan ujung lain dari selang
plastik kedalam kaleng atau sejenisnya yang berisi minyak rem setengah bagian.
4. Buang udara saluran rem
a. Pompalah
pedal rem beberapa kali, perlahan–lahan.
b. Sambil
pedal rem ditekan, kendorkan nepel pembuangan udara sampai minyak rem keluar.
Kencangkan kembali nepel pembuangan udara.
c. Ulangi
prosedur tersebut beberapa kali sampai tidak ada lagi gelembung udara didalam
minyak rem.
d. Pengencangan
nepel pembuangan udara rem depan (rem tromol) 110 kg-cm (8 ft-11 N.m). Rem
depan (rem piringan) 85 kg-cm (74 in-lb, 8,3 N.m). rem belakang 85 kg-cm (74
in-lb, 8,3N.m)
e. Ulangi
prosedur di atas, untuk setiap roda.
e.Pemeriksaan
selang dan pipa rem tromol hidrolis
1.
Periksa selang rem
a.
Periksa selang terhadap kerusakan,
keretakan atau pembengkakan
b.
Periksa ulir terhadap kerusakan
2.
Periksa pipa rem
a.
Periksa pipa terhadap, keretakan,
lekukan atau karat
b.
Periksa ulir terhadap kerusakan
f.
Pemeriksaan tekanan minyak rem hidrolis
1.
Beban belakang termasuk beban kendaraan
KF40R–MD650
kg (1.433 lb)
KF50R–MD650
kg (1.433 lb)
KF40R–MD7
700 kg (1.543 lb)
KF50R–D7
900 kg (1.984 lb)
2. Pasang
LSVP Gauge (SST) dan lakukan pembuangan udara SST: 09709–29017.
3. Naikan
tekanan rem depan sampai 50 kg/cm² (711 psi, 4.903 Kpa) dan periksa tekanan rem
belakang. Tekanan rem belakang: 46,7 +
5 kg/cm² (664 + 71 psi, 4.580 + 490 Kpa)
4.
Naikan tekanan rem depan sampai 100
kg/cm² (1.422 psi, 9.807 Kpa) dan periksa tekanan rem belakang. Tekanan rem
belakang : 65,2 + 7 kg/cm² (927 + 100 psi, 6.394 + 684 Kpa). Bila tekanan
minyak rem tidak benar setel tekanan minyak rem.
5.
Bila perlu setel tekanan minyak rem.
6.
Bila perlu periksa bodi katup.
4.5
Langkah Pemasangan Rem Tromol Hidrolis
A.
Alat dan Bahan:
a. Mobil dengan rem tromol
b. Kunci roda
c. Dongkrak
d. Kunci pas 10-11
e. Kunci pas 12-13
f. Tang
h. Obeng
B. Urutan langkah pemasangan
1. Rakit dan pasang silinder roda
a. Oleskan emuk lithium
soap bae glycol pada karet rem
b. Pasang
pegas dua karet rem didalam
silinder pastikan bahwa flens
karet menghadap kedalam
c.
Pasang dua piston, oleskan gemuk lithium
soap base glycol dan pasang dua karet pelindung (boot)
d. Pasang
silinder roda pada backing plat dengan dua baut pengikat
Momen: 100 mm (7 ft-lb 10 N.m)
e. Menggunakan
SST, pasang pipa rem Momen: 115 kg-cm
(11 ft-lb 15 N.m)
2. Oleskan
gemuk pada backing plat
3. Oleskan
gemuk pada ulir baut penyetel dan kedua ujung penyetel
4. Pasang
penyetel pada sepatu belakang
5. Pasang
sepatu depan
6. Pasang
sepatu belakang
7. Periksa
mekanisme penyetel otomatis
a. Periksa
bahwa baut penyetel berputar bila tuas rem parkir diatrik
b. Bila
tuas tidak berputar periksa kembali adanya kesalahan pemasangan pada rem
belakang
8. Periksa
celah antara sepatu rem dan tromol rem
a. Lepas
tromol rem
b. Ukur
diameter dalam romol rem dan sepatu rem
9. Bersihkan
permukaan tromol dan sepatu rem menggunakan kertas amplas
10. Pasang
tromol rem dan roda belakang
11. Isilah
tangki cadangan minyak rem dan lakukan pembuangan udara sistem rem.
12. Periksa kebocoran rem
4.6
Pengujian Rem Tromol Hidrolis (cek drive )
Setelah
melalui langkah pembongkaran dan pemeriksaan pada rem tromol hidrolis, maka
langkah selanjutnya adalah cek drive dengan cara menjalankan mobil dengan
kecepatan tertentu lalu injak rem pada tekanan rendah terlebih dahulu. Jika
tekanan yang diberikan pada pedal rem rendah dan keempat roda menggesek
permukaan jalan maka sistem rem tersebut sudah sangat baik, jika tidak berikan
tekanan yang lebih tinggi pada pedal rem jika keempat roda menggesek permukaan
maka sistem rem tersebut juga sudah baik. Dan jika pedal rem sudah ditekan
sampai mentok dan keempat roda tidak menggesek permukaan jalan maka sistem rem
tersebut harus melakukan langkah pemeriksaan ulang.
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
4.1
Gejala-Gejala Yang Bisa Timbul
Berikut adalah beberapa gejala kerusakan
pada rem tromol pada mobil mitsubhisi L300 yang menggunakan tipe rem tromol two leading shoe
:
1. Getar
Pada saat diinjak terasa getaran pada pedal rem dan makin parah ketika ditekan pada kecepatan tinggi. Hati-hati! Hal ini disebabkanoleh permukaan
Discbrake atau tromol rem yang sudah tidak rata lagi.Cara mengatasinya adalah dengan mencoba bubut cakram atau tromol.Biasanya pembubutan dilakukan mulai dari ketebalan 0.5-1.5mm yang dianggap aman. Biaya bubutnya pun bervariasi antara Rp 100-300 ribu.Akan tetapi kalau kondisinya memang sudah parah atau goresan pada permukaannya sudah terlalu dalam, lebih baik mengganti komponennya, lebih baik kita mengeluarkan uang ratusan ribu dari pada nyawa kita terancam akibat rem tidak berfungsi.
2. Mengganjal
Maksudnya adalah injakan terasa berat atau keras dan kadang mengeluarkan bunyi mendesis. Pada umumnya mobil modern sudah menggunakan Booster untuk memperingan injakan pedal. Kalau berat berarti permasalahan ada di bagian Booster. Umumnya karena karet membran booster sudah rusak.
3. Tidak Pakem
Gejalanya terkadang mobil anda ketika direm masih membutuhkan waktu berapa meter untuk berhenti. Penyebabnya bisa karena kampas rem sudah tipis dan lapisan asbesnya sudah berkurang(Atasi dengan mengganti kampas rem dengan yang baru segera supaya piringan atau teromol tidak terkikis) atau piston rem yang sudah macet(selidiki setiap roda dan bagian mana saja yang sudah apkir).
4. Lari Kiri Atau Kanan
Hal ini disebabkan karena piston rem salah satu roda macet. Bukan karena salah menyetel rem. Mirip seperti Nomor 3 tetapi hanya terjadi pada salah satu sisi. Misalnya Piston rem depan kiri macet. Saat pedal diinjak maka rem kanan yang lebih kuat mencengkeram. Otomatis mobil akan membuang ke kanan.
5. Rem Dalam
Hal ini disebabkan karena kampas rem sudah tipis.Kemungkinan juga terjadi gejala nomor 2. Wajar saja karena gap atau antara kampas dan permukaan piringan atau teromol bertambah, pasti perlu jarak lebih untuk menginjak pedal rem. Lalu kalau sudah ganti kampas masih dalam juga gimana? Ya..itu hanya tinggal setelannya sajayang perlu di lakukan, mungkin ketinggian.
6. Rem Dikocok/Dipompa.
Kemungkinan ada yang bocor sehingga minyak rem berkurang dan kemasukan angin. Coba cek kebocoran mulai dari master atas,selang sampai master bawah atau kaliper rem. Rembesannya pasti kelihatan. Segeralah Anda perbaiki melalui langkah Bleeding untuk mengeluarkan angin palsu.
7. Pedal Ngelos atau Nyeplos.
Cek juga kebocoran Minyak rem jika habis, berarti rem invalid. Kadang juga tidak ada kebocoran, kalau begitu master atas sudah menggentong. Maksudnya, meski karet dan piston masih bagus, silinder sudah termakan sehingga membentuk celah buat minyak rem untuk menerobos keluar. Segera ganti master silindernya,masalh pasti teratasi.
1. Getar
Pada saat diinjak terasa getaran pada pedal rem dan makin parah ketika ditekan pada kecepatan tinggi. Hati-hati! Hal ini disebabkanoleh permukaan
Discbrake atau tromol rem yang sudah tidak rata lagi.Cara mengatasinya adalah dengan mencoba bubut cakram atau tromol.Biasanya pembubutan dilakukan mulai dari ketebalan 0.5-1.5mm yang dianggap aman. Biaya bubutnya pun bervariasi antara Rp 100-300 ribu.Akan tetapi kalau kondisinya memang sudah parah atau goresan pada permukaannya sudah terlalu dalam, lebih baik mengganti komponennya, lebih baik kita mengeluarkan uang ratusan ribu dari pada nyawa kita terancam akibat rem tidak berfungsi.
2. Mengganjal
Maksudnya adalah injakan terasa berat atau keras dan kadang mengeluarkan bunyi mendesis. Pada umumnya mobil modern sudah menggunakan Booster untuk memperingan injakan pedal. Kalau berat berarti permasalahan ada di bagian Booster. Umumnya karena karet membran booster sudah rusak.
3. Tidak Pakem
Gejalanya terkadang mobil anda ketika direm masih membutuhkan waktu berapa meter untuk berhenti. Penyebabnya bisa karena kampas rem sudah tipis dan lapisan asbesnya sudah berkurang(Atasi dengan mengganti kampas rem dengan yang baru segera supaya piringan atau teromol tidak terkikis) atau piston rem yang sudah macet(selidiki setiap roda dan bagian mana saja yang sudah apkir).
4. Lari Kiri Atau Kanan
Hal ini disebabkan karena piston rem salah satu roda macet. Bukan karena salah menyetel rem. Mirip seperti Nomor 3 tetapi hanya terjadi pada salah satu sisi. Misalnya Piston rem depan kiri macet. Saat pedal diinjak maka rem kanan yang lebih kuat mencengkeram. Otomatis mobil akan membuang ke kanan.
5. Rem Dalam
Hal ini disebabkan karena kampas rem sudah tipis.Kemungkinan juga terjadi gejala nomor 2. Wajar saja karena gap atau antara kampas dan permukaan piringan atau teromol bertambah, pasti perlu jarak lebih untuk menginjak pedal rem. Lalu kalau sudah ganti kampas masih dalam juga gimana? Ya..itu hanya tinggal setelannya sajayang perlu di lakukan, mungkin ketinggian.
6. Rem Dikocok/Dipompa.
Kemungkinan ada yang bocor sehingga minyak rem berkurang dan kemasukan angin. Coba cek kebocoran mulai dari master atas,selang sampai master bawah atau kaliper rem. Rembesannya pasti kelihatan. Segeralah Anda perbaiki melalui langkah Bleeding untuk mengeluarkan angin palsu.
7. Pedal Ngelos atau Nyeplos.
Cek juga kebocoran Minyak rem jika habis, berarti rem invalid. Kadang juga tidak ada kebocoran, kalau begitu master atas sudah menggentong. Maksudnya, meski karet dan piston masih bagus, silinder sudah termakan sehingga membentuk celah buat minyak rem untuk menerobos keluar. Segera ganti master silindernya,masalh pasti teratasi.
4.2 Analisis Kerusakan
Rem Tromol Hidrolik
Kerusakan Yang Dialami Adalah :
1. Pengereman tidak bekerja Pada
saat pedal rem di injak tetapi kendaraan tetap berjalan dan tidak terjadi
pengereman.
Penyebab :
1) Kekurangan minyak rem
2) Terdapat kebocoran pada
pipa/sambungan
3) Silinder utama mengalami kebocoran
Cara mengatasi :
1) Tambahkan minyak rem
2) Cari bagian yang mengalami
kebocoran dan perbaiki
3) Perbaiki kerusakan silinder utama
2. Rem bunyi
Penyebab :
1) Kanvas ren aus/rusak
2) Bantalan roda longgar
3) Kontak yang tidak tepat antara
kanvas dan tromol
Cara mengatasi :
1) Ganti kanvas rem
2) Kelonggaran bantalan roda diperbaiki
3) Penyetelan kontak antara tromol
dengan kanvas rem
4.3 Langkah
Pembongkaran Rem Tromol Hidrolis Pada Mobil L300
A.
Alat dan Bahan :
a. Mobil dengan rem tromol
b. Kunci roda
c. Dongkrak
d. Kunci pas 10-11
e. Kunci pas 12-13
f. Tang
h. Obeng
j. Jangka sorong
k. Majun
l. Kompressor dan minyak rem
B. Keselamatan Kerja
a) Menggunakan pakaian kerja
b) Menggunakan alat sesuai dengan
fungsinya
c) Membongkar, merakit dan memasang
sesuai prosedur
d) Meletakkan komponen-komponen yang
sudah terbongkar pada tempat yang telah disediakan
e) Apabila ada kesulitan tanyakan pada
instruktur ü Mematuhi peraturan bengkel.
f)
Menjaga
kebersihan bengkel
C. Urutan Langkah Pembongkaran
1. Lepas
roda dan
tromol
a. Lepas
penyumbat dari backing plat dan masukan obeng melalui lubang pada backing plat,
tekan tuas otomatis menjauhi baut penyetel
b. Menggunakan
SST atau obeng yang lain, kurangi tinggi penyetelan dengan memutar penyetel
searah jarum jam
2.
Lepas sepatu depan
a. Menggunakan
SST, lepas pegas pembalik
b. Menggunakan
SST, lepas pegas penahan sepatu, dua mangkuk dan pen
c. Lepas
sepatu depan dan pegas angkur
3.
Lepas sepatu belakang
a. Menggunakan
SST, lepas pegas panahan sepatu, mangkuk dan pen
b. Lepas
sepatu belakang bersama dengan penyetel
c. Lepas
kabel rem parkir dari tuas
4.
Lepas penyetel dari sepatu belakang
a. Lepas
pegas tuas penyetel
b. Lepas
penyetel
5. Bila
perlu, lepas silinder roda
a. Menggunakan
SST, lepas pipa rem
b. Lepas
dua baut pengikat silinder roda
6.
Bongkar silinder roda
a. Menggunakan
kaleng untuk menyimpan rem
b. Lepas
komponen komponen-komponen berikut dari
silinder roda:
·
Dua karet pelindung
·
Dua piston
·
Dua karet rem (piston cup)
·
Pegas
4.4 Langkah Pemeriksaan Dan
penyetelan Rem Tromol Hidrolik Pada Mobil L300
A. Alat dan Bahan
1. Kunci
pas
2. Obeng
3. Tang
4. Mistar
baja
5. Alat
penyetel sepatu rem
6. LSPV
Gauge set
7. Pembuka
pegas pembalik sepatu rem
8. Pembuka
pegas penegang sepatu rem
9. Pengganti
pegas pembalik sepatu rem
|
a. Pemeriksaan komponen rem tromol
1. Periksa komponen yang
dibongkar
Periksa komponen yang dibongkar,
terjadi keausan, karat,atau kerusakn
2. Ukur
ketebalan sepetu rem
Ketebalan minimum: 1,0 mm (0,039 in)
Ketebalan standart: 5,0 mm (0,197 in)
3. Ukur diameter dalam rem
Diameter maksimum: 230,6 mm (0,039
in)
Diameter standar:228,6mm (9,00 in)
4. Periksa persinggungan pelapisan sepetu dan rem tromol
5. Periksa silinder roda terhadap karat atau kerusakan
6. Periksa backing plat terhadap keausan atau kerusakan
7. Ukur celah antara
sepatu rem dan tuas menggunakan feeler gauge ukur celah-celah standart kurang
dari 0,35 mm (0,138 in). Bila celah diluar spesifikasi gantilah shim dengan
ukuran yang tepat
8. Bila perlu, gantilah
shim
a. Lepas
cincin C dan sepatu belakang
b. Pasang
shim dengan ukuran yang tepat
c. Pasang
tuas rem parkir dengan cincin C yang baru
b.
Pemeriksaan dan penyetelan pedal rem
1. Periksa
tinggi pedal
Tinggi pedal dari lantai : 154,7–164,7 mm (6,091–6,484 In). bila perlu
setel tinggi pedal
2.
Bila perlu, setel tinggi pedal
a. Kendorkan
swit lampu rem secukupnya
b. Setel
tinggi pedal dengan memutar batang pendorong pedal
c. Kembalikan
swit lampu rem sampai bodi swit menyinggung pembatas pedal
d. Setelah
penyetelan tinggi pedal, periksa dan setel gerak bebas pedal
3.
Periksa
gerak bebas pedal
a.
Matikan mesin dan tekan pedal rem
beberapa kali sampai tidak ada kevakuman di dalam booster rem
b.
Tekan pedal rem sampai pada awal
hambatan terasa gerak bebas pedal: 3-6 mm (0,12-0,24 in)
4. Bila
perlu setel gerak bebas pedal
- Bila ada kerusakan/kesalahan setel gerak bebas pedal dengan memutar batang pendorong pedal
- Start mesin dan pastikan adanya gerak pedal
- Setelah penyetelan gerak bebas pedal periksa tinggi pedal
5. Periksa
bahwa jarak cadangan pedal rem benar
Bebaskan
rem parkir sambil mesin dihidupkan tekan pedal rem dan ukur jarak cadangan
pedal. Jarak cadangan pedal dari lantai pada penekan 50 kg (110 lb, 490 N).
Rem sepan tromol : lebih dari 70 mm (2,76 in)
c. Pemeriksaan dan
penyetelan boster rem
1.
Pemeriksaan
bekerjanya booster rem
a. Tekan
pedal rem beberapa kali saat mesin mati dan periksa tidak terjadinya perubahan
jarak cadangan pedal rem
b.
Tekan pedal rem star mesin. Bila tinggi
pedal sedikit menurun, booster rem bekerja normal
2.
Kekedapan udara
a. Star mesin dan matikan
setelah satu atau dua menit. Tekan pedal rem perlahan–lahan beberapa kali. Bila
pada injakan pertama terasa dalam dan sedikit demi sedikit naik pada injakan
kedua dan ketiga, berarti kekedapan udara dari booster rem baik.
b. Tekan
pedal rem sambil mesin hidup dan kemudian matikan mesin sambil pedal rem tetap
ditekan. Bila tidak ada perubahan tinggi pedal dalam 30 detik, berarti
kekedapan dari booster rem baik.
d.
Pembuangan udara sistem rem (membleding)
1.
Isilah tangki cadangan
minyak rem
Periksa
tangki cadangan sesudah pembuangan udara dari setiap silinder. Tambahkan minyak
rem bila perlu.
2. Lakukan
pembuangan udara master silinder
a. Lepas
pipa rem dari master silinder
b. Tekan
pedal rem dan tahanlah pedal rem
c. Sumbat
lubang keluaran pada master silinder
d. dengan
jari dan bebaskan pedal rem
e. Mengulangi
kegiatan tersebut sampai tiga kali
3. Pasang
selang plastik pada nepel pembuangan udara silinder roda
Masukan ujung lain dari selang
plastik kedalam kaleng atau sejenisnya yang berisi minyak rem setengah bagian.
4. Buang udara saluran rem
a. Pompalah
pedal rem beberapa kali, perlahan–lahan.
b. Sambil
pedal rem ditekan, kendorkan nepel pembuangan udara sampai minyak rem keluar.
Kencangkan kembali nepel pembuangan udara.
c. Ulangi
prosedur tersebut beberapa kali sampai tidak ada lagi gelembung udara didalam
minyak rem.
d. Pengencangan
nepel pembuangan udara rem depan (rem tromol) 110 kg-cm (8 ft-11 N.m). Rem
depan (rem piringan) 85 kg-cm (74 in-lb, 8,3 N.m). rem belakang 85 kg-cm (74
in-lb, 8,3N.m)
e. Ulangi
prosedur di atas, untuk setiap roda.
e.Pemeriksaan
selang dan pipa rem tromol hidrolis
1.
Periksa selang rem
a.
Periksa selang terhadap kerusakan,
keretakan atau pembengkakan
b.
Periksa ulir terhadap kerusakan
2.
Periksa pipa rem
a.
Periksa pipa terhadap, keretakan,
lekukan atau karat
b.
Periksa ulir terhadap kerusakan
f.
Pemeriksaan tekanan minyak rem hidrolis
1.
Beban belakang termasuk beban kendaraan
KF40R–MD650
kg (1.433 lb)
KF50R–MD650
kg (1.433 lb)
KF40R–MD7
700 kg (1.543 lb)
KF50R–D7
900 kg (1.984 lb)
2. Pasang
LSVP Gauge (SST) dan lakukan pembuangan udara SST: 09709–29017.
3. Naikan
tekanan rem depan sampai 50 kg/cm² (711 psi, 4.903 Kpa) dan periksa tekanan rem
belakang. Tekanan rem belakang: 46,7 +
5 kg/cm² (664 + 71 psi, 4.580 + 490 Kpa)
4.
Naikan tekanan rem depan sampai 100
kg/cm² (1.422 psi, 9.807 Kpa) dan periksa tekanan rem belakang. Tekanan rem
belakang : 65,2 + 7 kg/cm² (927 + 100 psi, 6.394 + 684 Kpa). Bila tekanan
minyak rem tidak benar setel tekanan minyak rem.
5.
Bila perlu setel tekanan minyak rem.
6.
Bila perlu periksa bodi katup.
4.5
Langkah Pemasangan Rem Tromol Hidrolis
A.
Alat dan Bahan:
a. Mobil dengan rem tromol
b. Kunci roda
c. Dongkrak
d. Kunci pas 10-11
e. Kunci pas 12-13
f. Tang
h. Obeng
B. Urutan langkah pemasangan
1. Rakit dan pasang silinder roda
a. Oleskan emuk lithium
soap bae glycol pada karet rem
b. Pasang
pegas dua karet rem didalam
silinder pastikan bahwa flens
karet menghadap kedalam
c.
Pasang dua piston, oleskan gemuk lithium
soap base glycol dan pasang dua karet pelindung (boot)
d. Pasang
silinder roda pada backing plat dengan dua baut pengikat
Momen: 100 mm (7 ft-lb 10 N.m)
e. Menggunakan
SST, pasang pipa rem Momen: 115 kg-cm
(11 ft-lb 15 N.m)
2. Oleskan
gemuk pada backing plat
3. Oleskan
gemuk pada ulir baut penyetel dan kedua ujung penyetel
4. Pasang
penyetel pada sepatu belakang
5. Pasang
sepatu depan
6. Pasang
sepatu belakang
7. Periksa
mekanisme penyetel otomatis
a. Periksa
bahwa baut penyetel berputar bila tuas rem parkir diatrik
b. Bila
tuas tidak berputar periksa kembali adanya kesalahan pemasangan pada rem
belakang
8. Periksa
celah antara sepatu rem dan tromol rem
a. Lepas
tromol rem
b. Ukur
diameter dalam romol rem dan sepatu rem
9. Bersihkan
permukaan tromol dan sepatu rem menggunakan kertas amplas
10. Pasang
tromol rem dan roda belakang
11. Isilah
tangki cadangan minyak rem dan lakukan pembuangan udara sistem rem.
12. Periksa kebocoran rem
4.6
Pengujian Rem Tromol Hidrolis (cek drive )
Setelah
melalui langkah pembongkaran dan pemeriksaan pada rem tromol hidrolis, maka
langkah selanjutnya adalah cek drive dengan cara menjalankan mobil dengan
kecepatan tertentu lalu injak rem pada tekanan rendah terlebih dahulu. Jika
tekanan yang diberikan pada pedal rem rendah dan keempat roda menggesek
permukaan jalan maka sistem rem tersebut sudah sangat baik, jika tidak berikan
tekanan yang lebih tinggi pada pedal rem jika keempat roda menggesek permukaan
maka sistem rem tersebut juga sudah baik. Dan jika pedal rem sudah ditekan
sampai mentok dan keempat roda tidak menggesek permukaan jalan maka sistem rem
tersebut harus melakukan langkah pemeriksaan ulang.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah
penyusun mengikuti Praktik Kerja Industri (Prakerin), maka penyusun dapat
mengambil beberapa kesimpulan diantaranya :
1.
KesimpulanPrakerin
a. Praktik
Kerja Industri merupakan praktik kerja nyata yang bermanfaat dan sebagai pengalaman
bagi siswa untuk terjun dimasyarakat dan didunia usaha atau dunia kerja pada
umumnya.
b. Penyusun
mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan yang selama disekolah belum di
dapatkan.
2. KesimpulanPekerjaan
a.
Untukmelakukanpekerjaanpemeriksaandanperbaikanharusmemperhatikankeselamatankerja.
b.
Pemeriksaan
pada
rem tromolharusdilakukansecararutin.
c.
Saatmelakukanpemeriksaanatauperbaikanharusdilakukandenganhati-hati.
5.2 Saran
– Saran
1. Untuk
Industri atau Bengkel :
a. Penyusun
berharap agar bengkel tempat prakerin bisa membimbing peserta prakerin dengan
baik sehingga menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan bagi siswa atau siswi
peserta Prakerin.
b. Perusahaan
atau bengkel agar tidak segan – segan menegur peserta prakerin yang tidak
sesuai dengan peraturan bengkel.
c. Penyusun
berharap agar perusahaan selalu meningkatkan kerja sama yang serasi dan
harmonis dengan sekolah agar tahun – tahun berikutnya adik kelas kami tidak
mendapatkan kesulitan dalam mencari tempat Prakerin.
2. Untuk
Sekolah
a. Penyusun
berharap kepada pihak sekolah agar diberi tugas kepada guru monitoring atau
pengawas sesering mungkin agar siswa lebih disiplin dan merasa diperhatikan
oleh sekolah
b. Penyusun
berharap agar pihak sekolah menjalin kerja sama yang baik dengan instansi atau
bengkel terkait guna mempermudah siswa dalam pencarian tempat Prakerin.
3. Untuk
Siswa
Kami telah melaksanaka kegiatan praktek kerja industry selama
kuranglebih 10 minggu. Kami
merasakan apa yang terjad
ijika
seandainya
kita
menjadi
tenaga
kerja yang pastinya
bekerjasama
dengan orang lain. Maka
dari
itu
untuk
kedepannya kami menyarankan
:
a. Siswa
hendaknya bisa menambah pengalaman dan pengetahuan pada waktu Prakerin.
b. Siswa
hendaknya melaksanakan prakerin harus mematuhi tata tertib yang ada dibengkel
tempat prakerin.
c. Diberikan hukuman bagi peserta praktek kerja industry yang melanggaraturan.
d. Kegiatan praktek kerja industry lebih
diperhatikan
dalam
arti
pembimbing
lebih
sering
dating
memonitoring
parasiswa-siswinya.
e. Siswa
hendaknya memanfaatkan momen prakerin sebaik mungkin agar bisa bertambah ilmu
pengetahuaannya.
Akhir kata kami minta
maaf
atas
segala
kekurangan.Kami berharap
laporan
ini
bermanfaat
bagi
pembaca, khususnya
siswa-siswi SMK N 1
BINANGUN.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Buku Manual Book Sistem Rem
2.
Buku Toyota Step 1 Sistem Rem
8.
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/industrial-technology/2005/Artikel_20401081.pdf